Kepala bayi yang terlihat datar, memang tidak mengganggu tumbuh kembang anak, tapi cukup mengganggu penampilannya.
Upaya menurunkan angka kejadian bayi yang meninggal akibat sindroma bayi meninggal mendadak (SIDS: Sudden Infant Death Syndrome), menurut dr. Micahel Edwards, spesialis bedah saraf anak dari University of Sacramento, California, AS, ternyata meningkatkan kasus bayi berkepala datar (positional plagiosephaly) alias flathead di Amerika Serikat. Ini terjadi karena orang tua jadi cenderung membiarkan bayinya tidur berlama-lama dengan posisi telentang, terutama selama bulan-bulan pertamanya. Padahal, bagian belakang kepala bayi belum mengeras alias masih lunak.
Dari hasil riset Dr. Matthew L. Speltz, spesialis tumbuh-kembang anak dari University of Washington School of Medicine, Amerika Serikat, tahun 2010, bila tidak diatasi, bayi-bayi dengan flathead berisiko mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan mental. Misalnya, lamban dalam merespons kondisi di sekitarnya, mengalami keterlambatan dalam kemampuan merangkak, berguling, dan mengangkat perutnya dengan bertumpu pada kedua tangannya.
Sukar pulih, bisa dicegah. Selain bagian belakang kepalanya terlihat datar, bayi yang mengalami plagiocephaly biasanya mengalami juga sedikit pergeseran letak kedua daun telinga. Yakni, salah satu daun telinganya ada lebih dekat ke arah wajah sementara daun telinganya yang lain lebih jauh dari wajahnya. Penelitian menunjukkan, kondisi ini lebih banyak dialami bayi laki-laki daripada bayi perempuan, selain juga lebih sering ditemukan pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).
Hasil riset dr. Ricardo Hahn, spesialis anak dari University of Southern California, Amerika Serikat, menunjukkan bayi-bayi yang mengalami plagiocephaly umumnya tidak dapat dipulihkan kembali bentuk kepalanya hingga 100%, meski pun dilakukan koreksi dengan menggunakan semacam helm khusus. Itu sebabnya, kita lebih baik mencegah terjadinya kepala bayi menjadi “gepeng” sedini mungkin. Caranya?
* Biarkan bayi tidur dengan posisi miring. Bila Anda sering mengganti posisi tidur bayi di malam hari, biasanya bagian belakang kepala yang mulai mendatar akan segera kembali ke bentuk normal.
* Ubah posisi tubuh bayi jadi tengkurap selama beberapa jam. Anda harus selalu mengawasinya selama dia tidur dalam posisi ini, untuk mencegah terjadinya SIDS.
* Gunakan bantal khusus untuk mencegah bagian belakang kepala bayi menjadi datar. Atau, gunakan selimut yang dibentuk sedemikian rupa untuk mempertahankan bentuk bagian belakang kepala bayi agar tetap membulat selama tidur telentang.
* Ajaklah bayi bermain dengan posisi tubuh telungkup sesering mungkin.
* Sering-seringlah menggendong bayi Anda.
* Ubah posisi tubuh bayi jadi tengkurap selama beberapa jam. Anda harus selalu mengawasinya selama dia tidur dalam posisi ini, untuk mencegah terjadinya SIDS.
* Gunakan bantal khusus untuk mencegah bagian belakang kepala bayi menjadi datar. Atau, gunakan selimut yang dibentuk sedemikian rupa untuk mempertahankan bentuk bagian belakang kepala bayi agar tetap membulat selama tidur telentang.
* Ajaklah bayi bermain dengan posisi tubuh telungkup sesering mungkin.
* Sering-seringlah menggendong bayi Anda.
Umumnya, dalam 6 minggu bagian belakang kepala bayi yang datar akan segera pulih dengan sendirinya apabila posisi tidurnya sering diganti, serta dilakukan upaya-upaya meminimalkan bayi tidur dengan posisi telentang, baik saat tidur maupun saat terjaga. Apabila bagian belakang kepala bayi Anda tetap terlihat datar dan tidak simetris hingga dia berumur 6 minggu, segeralah bawa ke dokter.
Sumber : Ayahbunda.co.id
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!