Ketika Jim Saunders mengatakan ia  memiliki sesuatu dalam  pikirannya maka ia tidak melebih-lebihkannya,  karena selama 30 tahun ia  harus hidup dengan sebuah peluru yang  bersarang di otaknya.
 Jim Saunders  telah hidup dengan peluru di otaknya selama 30 tahun
 Jim masih memilii  bekas luka yang menunjukan peluru kaliber 25 menembus tulang  tengkoraknya
Meskipun mereka sempat berargumen, Jim tidak pernah menyangka peristiwa penembakan pada malam 24 Agustus 1981, bakal terjadi. Ketika suaminya sedang tertidur lelap pada pukul 03:00 subuh, Jill kemudian mengambil pistol kaliber .25 yang dibelikan Jim sebagai hadiah untuknya, dan menembak kepala suaminya dari jarak dekat.
 Jim  mengadakan  pesta untuk memperingati 30 tahun penembakan yang hampir merenggut  nyawanya
Dalam  pernyataan polisinya, Jill berkeliling  selama satu jam sebelum kembali  dan menemukan suaminya masih hidup dan  menceritakan kepada rekan  kerjanya tentang penembakan yang telah ia  lakukan. Jim berada  dalam keadaan koma selama dua minggu akibat  penembakan ini, bahkan  sebagian tulang tengkoraknya diangkat untuk  mengatasi pembengkakan.  Namun kemudian tulang ini diganti. Meskipun  mengalami cacat akibat  penembakan tersebut, Jim akhirnya memaafkan  istrinya, dan kemudian  membuat sebuah pesta untuk merayakan 30 tahun  penembakan yang seharusnya  merenggut nyawanya.
Jim tidak memiliki petunjuk di mana mantan isterinya tersebut berada, tapi sekarang ia hidup bahagia dengan istri keduanya, Kathryn, seorang perawat yang ia nikahi sepuluh tahun lalu.
”Dia orang yang Sederhana. Sama sekali tidak ada kepahitan dalam hatinya, “kata Kathryn.
“Saya berharap dia masih hidup. Dan jika tidak, saya berharap bahwa sebelum dia meninggal dia memiliki kesempatan untuk mulai melakukan hal yang benar.” tutur Jim.
Sumber : Dailymail
 






0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!