Jumat, 17 Desember 2010

Asuhan Keperawatan Gawatdarurat Dengan Pendarahan



Definisi  
-  Perdarahan terjadi jika pembuluh darah putus atau pecah.
-  Perdarahan luar
-  Perdarahan dalam
-  Perdarahan hebat, dapat membahayakan shock hipovolemik 
-  Klafisikasi : perdarahan kapiler, perdarahan arteri, perdarahan vena.

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

  • Pengkajian ABCD, pucat, kulit dingin dan lembab, tekanan darah turun, nadi cepat tapi lemah, nafas dalam dan cepat, menurunnya produksi urine.

  • Diagnosa keperawatan

  • Kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan darah aktif.

  • Penurunan kardiak output berhubungan dengan penurunan preload, kehilangan darah.

  • Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan kehilangan darah.

  • Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan perfusi otak. 

  •  

    Tujuan keperawatan 
     -  Mengontrol perdarahan. 
    -  Mempertahankan volume darah sirkulasiadekuat untuk oksigenasi.
    -  Mencegah shock.


    Penatalaksanaan kedaruratan 
    Potong baju pasien untuk mengidentifikasi area perdarahan dan lakukan pengkajian fisik dengan cepat. 
    -  Beri penekanan pada area perdarahan.
    • Penekanan langsung
    Tekan langsung area perdarahan dengan telapak tangan atau menggunakan pembalut atau kainyang bersih selama kurang lebih 15 menit, dan pasang balutan tekanan kuat.
    • Penekanan arteri 
    Penekanan dilakukan pada ujung arteri yang sesuai (ujung dimana arteri ditekan melawan tulang yang berada dibawahnya). 

    Enam titik utama penekanan  
    -  Arteri temporalis : pada daerah depan masing-masing telinga dan dapat ditekan pada tulang tengkorak.
    - Arteri fasialis : terletak dibawah dagu dan 2,5 cm sebelah dalam dagu.
    -  Arteri karotis komunis : pada sisi samping trachea. Saat dilakukan tekanan observasi pernapasan pasien dan tidak boleh pada kedua arteri karotis dalam waktu bersamaan.
    - Arteri subklavia : terletak dibawah kedua sisi klavikula (tulang collar). Penekanan harus dilakukan pada posisi melintang dibelakang dan kira – kira setengah panjang klavikula.
    -  Arteri brakhialis : pada pertengahan antara siku dan bahu, terletak pada daerah yang lebih dalam dari lengan atas antara otot biseps dan triseps.
    -  Arteri femoralis : dapat dirasakan pada lipat paha. 

    • Torniket  
    -  Pemasanagan torniket pada ekstremitas hanya sebagai upaya terakhir ketika perdarahan tidak dapat dikontrol dengan metode lain.
    - Torniket dipasang tepat proksimal dengan luka ; torniket cukup kencang untuk mengontrol aliran darah arteri.
    - Berikan tanda pada kulit pasien dengan pulpen atau plester dengan tanda T, menyatakan lokasi dan waktu pemasangan torniket. 
    - Longgarkan torniket sesuai petunjuk untuk mencegah kerusakan vascular atau neurologik. Bila sudah tidak ada perdarahan arteri, lepasakan torniket dan coba lagi balut dengan tekanan.
    - Pada kejadian amputasi traumatic, jangan lepaskan torniket sampai pasien masuk ruang operasi.
    - Tinggikan atau elevasikan bagian yang luka untuk memperlambat mengalirnya darah.
    - Baringkan korban untuk mengurangi derasnya darah keluar.
    - Berikan cairan pengganti sesuai saran, meliputi cairan elektrolit isotonic, plasma atau protein plasma, atau terapi komponen darah (bergantung perkiraan tipe dan volume cairan yang hilang).
    • Darah segar diberikan bila ada kehilangan darah massif.
    • Tamabahan trombosit dan factor pembekuan darah diberikan ketika jumlah darah yang besar diperlukan karena darah penggantian kekurangan factor pembekuan. 
    -  Lakukan pemeriksaan darah arteri untuk menentukan gas darah dan memantau tekanan hemodinamik.-
    - Awasi tanda – tanda shock atau gagal jantung karena hipovolemia dan anoksia.


    Daftar Pustaka
    - Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Ed.8 Vol.3. EGC : Jakarta.
    - Hudak, Carolyn M. 1996. Keperawatan Kritis-Pendekatan holistic, Ed. 6. Vol. 2. EGC : Jakarta.
    - Pusponegoro, A.D. Dkk . Buku Panduan Penanggulangan Penderita gawat Darurat. Ambulance 118 : Jakarta.
    - Skeet, Muriel. 1995. Tindakan paramedic Terrhadap Kegawatan dan Pertolongan Pertama, Ed. 2. EGC : Jakarta.

    0 Komentar:

    Posting Komentar

    Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!