Kamis, 10 Maret 2011

Hiperhidrosis (Keringat Berlebih)

1. Pengertian
Hiperhidrosis adalah sekresi keringat yang bekerja pada suatu tingkat aktivitas yang sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk menjaga suhu yang tetap.

Berkeringat adalah suatu fenomena alamiah yang penting untuk regulasi suhu tubuh perorangan.
Sekresi keringat dilakukan oleh sistem syaraf vegetatif kita (sistem syaraf simpatik). Pada beberapa orang (kira-kira 1% dari populasi).

 Hiperhidrosis (Keringat Berlebih)

2. Penyebab
- Primer – essensial – idiopatik (penyebabnya tidak diketahui)
- Sekunder (penyebabnya diketahui)

Lokasi :
- Tapak tangan
- Ketiak
- Tapak kaki
- Wajah
- Badan
- Keseluruhan

1). Hiperhidrosis sebagai suatu bagian dari kondisi yang telah ada (hiperhidrosis sekunder)
Beberapa kondisi dapat menyebabkan keringat berlebihan, sebagai suatu yang melibatkan seluruh tubuh :
- Hipertiroidisme atau penyakit endokrin yang sejenis.
- Terapi endokrin untuk kanker prostat atau tipe lain dari penyakit keganasan.
- Penyakit-penyakit psikiatrik yang berat.
- Obesitas.
- Menopause.

2). Hiperhidrosis tanpa sebab yang diketahui (hiperhidrosis primer atau essensial)
Keadaan ini jauh lebih sering daripada hiperhidrosis sekunder dan muncul secara umum, berlokasi pada satu atau beberapa tempat dari tubuh) lebih sering tangan, kaki, ketiak atau kombinasi dari semua itu)
Selalu dimulai selama masa kecil atau masa remaja dan menetap sepanjang hidup.
Gugup dan cemas dapat mendatangkan atau mengagregasi keringat tetapi gangguan psikiatrik sangat jarang menyebabkan gangguan ini.

3. Manifestasi Klinis
Keringat mengalir jatuh dari ruang dalam keadaan stress dapat sangat menyiksa, menyebabkan pasien berpikir orang lain mungkin mengkhawatirkan/memperhatikan kegugupan dan kegelisahannya. 
 
- Hiperhidrosis palmar (telapak tangan)
Keringat yang berlebihan pada tangan adalah, secara umum benar-benar keadaan yang sangat menyiksa. Tangan sangat banyak dipakai pada aktivitas sosial dan potensial dibanding dengan bagian tubuh kita yang manapun. Beberapa orang dengan kondisi itu terbatas pada pilihan profesional menekan, karena ketidakmampuan memanipulasi benda-benda manapun terhadap kelembaban (misalnya kertas) atau segan untuk berjabat tangan; beberapa pasien sampai menghindari kontak sosial. Derajat keringat bervariasi dan dapat dari yang cukup lembab sampai menetes. Kebanyakan pasien menyatakan tangan mereka tidak hanya terasa lembab, tetapi juga dingin.

- Hiperhidrosis Axiler
Hiperhidrosis ketiak juga dapat memalukan dan menyebabkan tanda-tanda basah yang lebar dan kadang-kadang sebuah bundaran garam yang putih dari keringat pada pakaian. 
 
- Lokasi lain
Sangat jarang, lokasinya hanya pada badan dan/atau paha. Pasien lain menderita karena keringat yang banyak sekali di wajah.
- Beberapa orang menderita dari suatu kombinasi dari kategori di atas.
- Keringat dapat muncul tiba-tiba atau manifes sendiri lebih berkelanjutan.
- Ini dapat didatangkan dengan suhu luar yang tinggi atau stress emosional atau muncul tanpa sebab yang pasti.
- Secara umum, menjadi lebih buruk selama musim panas dan membaik selama musim dingin.

4. Pengobatan
Pada hiperhidrosis sekunder, kondisi yang mendasarinya harus diobati lebih dulu. Pasien dengan terapi hormonal untuk kanker prostat (castrasi, analog LHRH) dengan gangguan keringat dapat menjadi ringan dengan pemberian anti estrogen (ciproterone acetate).

Pada pasien dengan hiperhidrosis primer atau untuk terapi simptomatik dari keringat yang berat pada pasien dengan hiperhidrosis sekunder, sebaliknya tidak dapat diobati, metode-metode berikut ini dapat diterima. Pada pasien psikiatrik dengan hiperhidrosis pengobatan yang sukses dengan simptom ini sering mengurangi kecenderungan stress emosional.
- Anti respiran
- Iontoforesis
- Obat-obatan
- Psikoterapi
- Pembedahan
- Metode pengobatan lain.

a. Anti Respiran
Selalu direkomendasikan sebagai penilaian terapi yang pertama. Agen yang paling efektif adalah alluminium chlorida (20-25%) dalam alkohol 70-90%, diberikan pada malam hari 2-3 kali/hari. Secara umum, pengobatan ini cukup pada kasus-kasus dengan hiperhidrosis yang ringan sampai yang berat tetapi harus diulang secara teratur.
 
b. Iontoforesis
Dapat dicoba bila anti respiran tidak membawa kepada hasil yang menguntungkan. Metode ini terdiri dari penggunaan arus listrik intensitas rendah (15-18 mA), dihasilkan oleh generator DC, tapak tangan dan/atau tapak kaki dicelupkan ke dalam suatu larutan elektrolit. Prosedur ini harus diulang secara teratur, dimulai dengan 20 sesi beberapa kali/minggu, berangsur-angsur diperpanjang interval antara pengobatan menjadi 1-2 minggu. Hasilnya bervariasi : beberapa pasien, yang menderita hiperhidrosis ringan atau berat, senang dengan metode ini, beberapa ada yang menganggap ini terlalu membutuhkan waktu atau tidak efisien dan dapat dikatakan mahal sangat sulit untuk menggunakannya pada axilla dan tidak mungkin digunakan pada hiperhidrosis difus pada wajah atau badan/paha.

Peralatan secara spesifik dirancang untuk pengobatan hiperhidrosis di rumah atau pada kantor dokter, secara komersial tersedia dari penyuplai yang berbeda.
 
c. Obat-obatan
Tak ada obat-obatan yang spesifik tersedia melawan keringat sebesar-besarnya psikotropik (kebanyakan sedatif) dan/obat-obat antikolinergik sering dicoba tetapi selalu menunjukkan begitu banyak efek samping sebelum suatu hasil yang nyata dapat diterima. Hence, sesuai pesannya tidak direkomendasikan. Pada sedikit kasus yang menderita keringat yang besar-besar di badan (tapi tidak di ekstremitas, suatu dosis rendah agen anti kolinergik dapat mengurangi simptom yang ringan tanpa membawa kehidupan yang tidak dapat didukung dari efek samping (mulut kering, kesulitan akomodasi mata dan lain-lain) tetapi dosis penting untuk menormalkan jumlah keringat akan jarang ditoleransi.

d. Psikoterapi
Efek yang sangat terbatas pada mayoritas pasien absolut. Masalah psikologis pada kebanyakan kasus merupakan konsekuensi hiperhidrosis, bukan penyebab Hence, terapi psikofarmakologik atau terapi psikiatri tidak dapat menyembuhkan kelainan ini, kebanyakan dapat menolong pasien untuk menerima kehidupan dengan masalah.

e. Pembedahan
- Eksisi kelenjar keringat axilla
Pasien dengan hiperhidrosis axilla yang tidak responsif terhadap terapi medis dapat dengan efektif diobati dengan eksisi kelenjar keringat axilla. Jika keringat meluas melewati daerah yang ditumbuhi rambut di axilla, incisi beberapa kulit mungkin diperlukan, kadang-kadang menghasilkan suatu bentuk kelenjar parut hipertrofi dan/atau konstriktif.

f. Simpathectomy
- Prinsip simpatektomi adalah untuk memutus jalur syaraf dan nodus (ganglia) yang mengirim sinyal ke kelenjar keringat. Secara mendasar, ini dapat diterima untuk semua lokasi tubuh, tetapi hanya nodus syaraf dapat merespon kelenjar keringat tapak tangan dan wajah dapat diterima tanpa membutuhkan prosedur pembedahan mayor. Hari ini, pilihan terapi untuk hiperhidrosis telapak tangan dan wajah dari yang cukup sampai yang parah (tetapi juga axilla, khususnya jika dikombinasikan dengan keringat telapak tangan), dibuat dari suatu prosedur pembedahan yang dikenal sebagai simpatektomi thorax dengan endoskopi. Tehnik endoskop invasive minimal ini dikembangkan tahun-tahun belakangan ini pada beberapa rumah sakit di Eropa, menggantikan simpatektomi thorax konvensional. Suatu prosedur yang sangat traumatic yang dilakukan di waktu lalu. Tehnik endoskopi sangat aman, jika dilakukan oleh seorang ahli bedah yang sangat pengalaman pada tipe prosedur ini dan membawa kepada pengobatan definitif yang hampir 100% pasien meninggalkan hanya sedikit jaringat parut di ketiak.

- Orang-orang dengan hiperhidrosis kombinasi dari tapak tangan dan tapak kaki memiliki kesempatan yang baik untuk memperbaiki keringat kaki mereka setelah sebuah operasi ditujukan untuk menekan keringat pada tangan. Hiperhidrosis tangan terisolasi dapat bagaimanapun hanya diobati dengan simpatektomi lumbal. Suatu prosedur membuka abdomen.

- Hiperhidrosis difus dari tubuh atau keringat umum dari seluruh tubuh tidak dapat diobati dengan pembedahan.

g.  Metode Pengobatan Lain
- Pengobatan alternatif
Menurut pengalaman pengarang beberapa pasien dikecewakan dengan pengobatan yang ditawarkan dokter mereka, telah mencoba metode-metode terapi alternatif yang berbeda termasuk homeopathy, masase, akupuntur dan obat-obat fisioterapi. Pada hampir semua kasus tanpa bukti yang nyata.

- Hipnotis
Tidak ada studi sistematik pada metode ini. Beberapa pasien telah mencobanya, melaporkan hasil yang jelek pada hiperhidrosis palmar.

- Toxin Botulinum
Sebuah famili toxin yang diproduksi oleh suatu bakteri yang dikenal sebagai Clostridium botulinum. Toxin ini adalah salah satu dari racun-racun yang mematikan yang pernah dikenal, dicampuri efek substansi transmitter asetil kolin pada synaps (tempat hubungan dari suatu akhiran syaraf dengan sel syaraf lain atau suatu otot) dan membawa paralisis progresif dari semua otot-otot di tubuh, termasuk otot-otot pernafasan. Pada dosis yang sangat rendah, toxin botulinum telah digunakan pada kasus-kasus dimana terlokalisasi hiperaktivitas otot (spasme kelopak mata, torticolli dan sebagainya) dihasilkan pada suatu penurunan dalam transmisi impuls ke otot. Laporan awal telah dipublikasikan berkenaan penggunaan toxin botulinum pada hiperhidrosis. Ini terlihat berhasil dengan adekuat pada hiperhidrosis axilla, habis selama 6-12 bulan tergantung dosis (0,5 – 1,0 unit/cm2)

Suatu kekurangan adalah biaya dari pengobatan ini dimana harus diulang pada interval yang teratur, tetapi efek samping terlihat dapat disepelekan jika dosis dijaga rendah.


Sumber : http://medlinux.blogspot.com



0 Komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!