Kenapa mengiris atau mengupas bawang bikin orang menangis?
Melihat benda tajam, mata masih bisa melotot tapi saat berhadapan dengan bawang mata cepat sekali tersedu-sedu. Kenapa mata tak tahan dengan bawang?
Bawang adalah salah satu bumbu dapur yang banyak digunakan dalam masakan. Tapi jika seseorang ingin menggunakannya ia harus siap-siap untuk menangis.
Selain untuk bumbu masakan, bawang juga diyakini mengandung bahan kimia yang berfungsi sebagai anti kolesterol, anti inflamasi (peradangan), antioksidan dan juga bisa membantu mengatasi tekanan darah.
Bawang adalah salah satu bumbu dapur yang banyak digunakan dalam masakan. Tapi jika seseorang ingin menggunakannya ia harus siap-siap untuk menangis.
Selain untuk bumbu masakan, bawang juga diyakini mengandung bahan kimia yang berfungsi sebagai anti kolesterol, anti inflamasi (peradangan), antioksidan dan juga bisa membantu mengatasi tekanan darah.
Kenapa mengiris atau mengupas bawang bikin orang menangis?
Ketika seseorang memotong atau mengupas bawang maka ia memecahkan sel-sel di bawang yang menggabungkan tiap lapisan. Satu membran bawang mengandung enzim sedangkan yang lainnya mengandung senyawa sulfur.
Ketika bawang diiris atau di kupas maka terjadi reaksi kimia antara enzim dan juga senyawa sulfur yang menghasilkan gas volatil (mudah menguap). Gas ini akan bereaksi dengan udara sekitar menjadi sulphuric acid.
Ketika bawang diiris atau di kupas maka terjadi reaksi kimia antara enzim dan juga senyawa sulfur yang menghasilkan gas volatil (mudah menguap). Gas ini akan bereaksi dengan udara sekitar menjadi sulphuric acid.
Karena ujung saraf dari mata ini sangat sensitif, maka saat terkena gas tersebut mata menjadi teriritasi dan merangsang keluarnya air mata untuk melindungi mata. Karena itu tak heran jika semakin banyak bawang yang dipotong, air mata yang keluar akan semakin banyak pula.
Namun jika bawang tersebut sudah masuk ke dalam wajan atau penggorengan maka seseorang tidak akan menangis atau air matanya berhenti.
"Hal ini karena selama proses memasak, enzim yang menghasilkan gas-gas ini akan menjadi hancur atau tidak aktif lagi sehingga tidak membuat mata menjadi iritasi," ujar Dr Gerry Russell, profesor food biochemistry dari University of California, seperti dikutip dari Health.Ninemsn, Rabu (2/3/2011).
Namun jika bawang tersebut sudah masuk ke dalam wajan atau penggorengan maka seseorang tidak akan menangis atau air matanya berhenti.
"Hal ini karena selama proses memasak, enzim yang menghasilkan gas-gas ini akan menjadi hancur atau tidak aktif lagi sehingga tidak membuat mata menjadi iritasi," ujar Dr Gerry Russell, profesor food biochemistry dari University of California, seperti dikutip dari Health.Ninemsn, Rabu (2/3/2011).
Untuk mengurangi iritasi sehingga tak banyak air mata yang keluar saat berhadapan dengan bawang, ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu:
- Menjaga jarak mata dengan bawang, semakin jauh jaraknya maka gas yang mengiritasi mata akan semakin sedikit.
- Menjaga bawang tetap dingin, hal ini karena dengan mendinginkan bawang bisa mengurangi gas yang keluar akibat enzim yang tidak aktif.
- Menggunakan kacamata, dengan kacamata akan membuat mata terlindungi sehingga mengurangi iritasi.
- Mengunyah permen karet, mengunyah akan membuat seseorang bernapas lewat mulut sehingga mengurangi paparan gas ke mata.
- Usahakan untuk tidak mengucek mata karena akan membuat mata semakin teriritasi dan memicu lebih banyak air mata yang keluar.
Sumber : Detikheath.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!