Biasanya, air susu keluar setelah wanita menjalani proses kehamilan 9 bulan dan persalinan. Pada kondisi tertentu, payudara pun bisa mengeluarkan air susu, walau tidak sedang menyusui atau hamil.
Kehamilan dan menyusui saling berhubungan antara satu dan lainnya. Namun, air susu tidak selalu harus keluar setelah kehamilan. Ada banyak kasus payudara wanita mengeluarkan air susu, meski ia sedang tidak menyusui atau pasca melahirkan.
Kondisi ini bisa terjadi pada wanita subur sekitar usia 16 hingga 40 tahun. Hal ini mungkin mengkhawatirkan dan mengejutkan, tapi sebenarnya tidaklah berbahaya.
Ada beberapa alasan mengapa air susu bisa keluar tanpa tahap menyusui atau kehamilan, seperti dilansir 1st-babies.com, Senin (10/1/2011), sbb :
1. Ketidakseimbangan Hormon
Selama siklus kehidupan, wanita mengalami berbagai tahap perubahan pada kadar hormonnya. Ketika hal tersebut terjadi, tubuh bereaksi dan merespon dengan cara yang berbeda.
Salah satunya dengan air susu yang keluar, tanpa mengalami kehamilan dan menyusui. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon prolaktin diatas batas normal.
2. Keguguran
Pada beberapa wanita, keguguran juga bisa menyebabkan air susu keluar, meski sedang tidak menyusui. Hal ini bisa terjadi, karena keguguran kemungkinan diikuti oleh perubahan hormonal tertentu, yang menyebabkan air susu keluar.
3. Obat
Obat-obatan tertentu bisa merangsang proses keluarnya air susu. Obat tersebut biasanya menghambat dopamin dan meningkatkan produksi prolaktin. Peningkatan prolaktin ini pada akhirnya menyebabkan wanita mengeluarkan air susu, meski sedang tidak menyusui.
4. Tanaman Herbal
Mengonsumsi tumbuhan tertentu, juga dapat menginduksi keluarnya air susu, bahkan tanpa kehamilan. Misalnya, adas, kelabat, biji adas manis, jintan, daun katuk, dan beberapa jenis tanaman rambat lainnya.
5. Rangsangan Pada Puting
Meski tidak sedang menyusui atau hamil, rangsangan pada puting yang dilakukan secara teratur, dapat ditanggapi oleh otak sebagai sinyal untuk mulai memproduksi air susu.
Akibatnya, wanita yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui pun, dapat mengeluarkan air susu. Hal ini bisa dilakukan oleh ibu yang ingin menyusui bayi yang diadopsinya.
Proses ini bisa dimulai dengan cara menstmulasi puting. Lalu seseorang memompa payudaranya dengan menggunakan pompa ASI setiap 3 jam yang dimulai sekitar 2 bulan sebelum seseorang mengharapkan bisa menyusui. Stimulasi ini mendorong produksi dan pelepasan hormon prolaktin.
Jadi, tak perlu risau dan khawatir, jika hal ini terjadi pada Anda, karena air susu yang keluar, tidak harus pada saat menyusui. Dan itu bukan hal yang berbahaya.
Sumber : health.detik.com
Kehamilan dan menyusui saling berhubungan antara satu dan lainnya. Namun, air susu tidak selalu harus keluar setelah kehamilan. Ada banyak kasus payudara wanita mengeluarkan air susu, meski ia sedang tidak menyusui atau pasca melahirkan.
Kondisi ini bisa terjadi pada wanita subur sekitar usia 16 hingga 40 tahun. Hal ini mungkin mengkhawatirkan dan mengejutkan, tapi sebenarnya tidaklah berbahaya.
Ada beberapa alasan mengapa air susu bisa keluar tanpa tahap menyusui atau kehamilan, seperti dilansir 1st-babies.com, Senin (10/1/2011), sbb :
1. Ketidakseimbangan Hormon
Selama siklus kehidupan, wanita mengalami berbagai tahap perubahan pada kadar hormonnya. Ketika hal tersebut terjadi, tubuh bereaksi dan merespon dengan cara yang berbeda.
Salah satunya dengan air susu yang keluar, tanpa mengalami kehamilan dan menyusui. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon prolaktin diatas batas normal.
2. Keguguran
Pada beberapa wanita, keguguran juga bisa menyebabkan air susu keluar, meski sedang tidak menyusui. Hal ini bisa terjadi, karena keguguran kemungkinan diikuti oleh perubahan hormonal tertentu, yang menyebabkan air susu keluar.
3. Obat
Obat-obatan tertentu bisa merangsang proses keluarnya air susu. Obat tersebut biasanya menghambat dopamin dan meningkatkan produksi prolaktin. Peningkatan prolaktin ini pada akhirnya menyebabkan wanita mengeluarkan air susu, meski sedang tidak menyusui.
4. Tanaman Herbal
Mengonsumsi tumbuhan tertentu, juga dapat menginduksi keluarnya air susu, bahkan tanpa kehamilan. Misalnya, adas, kelabat, biji adas manis, jintan, daun katuk, dan beberapa jenis tanaman rambat lainnya.
5. Rangsangan Pada Puting
Meski tidak sedang menyusui atau hamil, rangsangan pada puting yang dilakukan secara teratur, dapat ditanggapi oleh otak sebagai sinyal untuk mulai memproduksi air susu.
Akibatnya, wanita yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui pun, dapat mengeluarkan air susu. Hal ini bisa dilakukan oleh ibu yang ingin menyusui bayi yang diadopsinya.
Proses ini bisa dimulai dengan cara menstmulasi puting. Lalu seseorang memompa payudaranya dengan menggunakan pompa ASI setiap 3 jam yang dimulai sekitar 2 bulan sebelum seseorang mengharapkan bisa menyusui. Stimulasi ini mendorong produksi dan pelepasan hormon prolaktin.
Jadi, tak perlu risau dan khawatir, jika hal ini terjadi pada Anda, karena air susu yang keluar, tidak harus pada saat menyusui. Dan itu bukan hal yang berbahaya.
Sumber : health.detik.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!