Selasa, 28 Desember 2010

Hati-Hati, Memangku Laptop Bisa Bikin Kemandulan

Berjam-jam mengoperasikan laptop di atas pengkuan berisiko bagi kesehatan. Panas yang dikeluarkan komputer jinjing tersebut khusus pada laki-laki berisiko menyebabkan infertilitas/emandulan. Alasannya, panas yang dikeluarkan akan menurunkan produksi skrotum.

   

Peneliti dari University Hospital Basel, Swiss, Andreas Arnold dan Peter Itin, Sabtu (25/12), menyarankan agar kita menggunakan alas yang dapat menahan panas jika terpaksa harus mengoperasikan laptop di atas pangkuan selama berjam-jam. Tapi memang sebaiknya kita mengoperasikan laptop di atas meja yang tingginya bisa membuat kedua tangan kita nyaman mengetik.

Tak hanya itu, pastikan layar laptop bisa terbuka sejajar dengan pandangan mata sehingga leher tidak tertekuk dalam jangka lama.

Selain itu, memangku laptop juga menyebabkan toasted skin syndrome yang bisa merujuk pada peradangan dan kanker kulit. Salah satu kasus dialami oleh mahasiswi di Virginia. Dr. Kimberley Salkey, yang merawat mahasiswi tersebut bercerita, pasiennya biasa mengoperasikan laptop selama 6 jam.

"Dan selama 6 jam itu, laptop berada di atas pangkuannya. Padahal mesin laptop bisa mengeluarkan panas yang membuat kulit berubah warna jika dilakukan dalam intensitas yang panjang," jelas Salkey. Dan semenjak 2007, setidaknya sudah ada 10 kasus serupa muncul.

Pada awalnya, panas yang dikeluarkan dari mesin laptop memang tidak berbahaya. Tapi jika terlalu lama dibiarkan akan membuat kulit kita seperti terbakar yang juga merusak sel-sel kulit. "Panas inilah yang diindikasikan dapat menyebabkan pertumbuhan sel-sel kulit menjadi abnormal atau biasa kita kenal sebagai sel kanker," ucap Arnold dan Itin.

Sebenarnya, toasted skin syndrome berisiko dialami oleh para pekerja yang dekat dengan sumber panas seperti pekerja pemanggang roti atau pembakar keramik. Tapi semenjak penggunaan laptop semakin jamak, toasted skin syndrome semakin meluas.

Anthony J. Mancini, Kepala Dermatologi Anak di Memorial Hospital, Chicago, bahkan bercerita semakin banyak anak-anak yang mengalami toasted skin syndrome. "Mereka tidak merasakan sakit apa-apa, hanya saja warna kulit mereka berubah menjadi sangat kecokelatan seperti terbakar. Dan umumnya ini hanya terjadi pada area paha yang jika tak segera ditangani akan memicu munculnya sel kanker," papar Mancini.



Sumber : kesehatan.liputan6.com 
 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!