WASIR atau ambeien merupakan salah satu kondisi yang kerap terjadi pada masa kehamilan. Penyebabnya, janin memberi tekanan terhadap pembuluh darah balik panggul dan vena cava inferior. Yakni, pembuluh balik besar di sebelah kanan tubuh yang menerima aliran darah dari tubuh bagian bawah.
Keadaan tersebut dapat memperlambat aliran darah dari tubuh bagian bawah untuk kembali ke jantung. Tekanan pada pembuluh darah balik di bawah rahim meningkat. Akibatnya, pembuluh darah balik itu melebar atau membengkak. ''Kehamilan sudah bisa mencetuskan wasir. Bagi ibu yang memang menderita wasir, kehamilan dapat menambah parah penyakit tersebut,'' jelas dr Iwan Kristian SpBD.
Penyebab lainnya, konstipasi atau buang air besar (BAB) yang keras, sulit, dan jarang. Hal itu juga bisa disebabkan kebiasaan mengejan dan tidak puas. Spesialis bedah digestif dari RS Husada Utama Surabaya tersebut mengatakan, ada beberapa faktor yang dapat memicu sembelit ketika hamil. Misalnya, diet rendah serat. Kondisi itu mengakibatkan feses atau tinja mengeras.
Kondisi tersebut ditunjang minimnya aktivitas fisik, stres, serta kurang minum. Selain itu, peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen yang berdampak pada menurunnya motilitas (gerak) usus. ''Saya juga tak menyarankan BAB dalam kondisi tergesa-gesa. Santai saja,'' ujarnya.
Meski santai, jangan berlama-lama berada di kloset. Tindakan tersebut, menurut Iwan, juga tak disarankan. Apalagi, BAB disambi membaca koran atau aktivitas lainnya. Tindakan tersebut akan mengalihkan konsentrasi yang semula untuk BAB jadi fokus pada topik yang dibaca. Itu membuat tinja batal keluar. ''Kalau mau BAB, ya konsentrasi untuk BAB saja. Jangan disambi lainnya,'' terangnya.
Ibu hamil yang mengalami wasir tak perlu khawatir. Ada obat yang bisa mengurangi keluhan wasir, tapi tak membahayakan janin. ''Ibu bisa berkonsultasi ke dokter kandungannya,'' kata Iwan. Jika wasir membesar, apakah lantas harus menjalani persalinan melalui operasi caesar? Menurut dia, persalinan normal sah-sah saja. Setelah persalinan, dilihat kondisi wasirnya. Biasanya, wasir akan mengecil dan masuk kembali secara bertahap. ''Namun, jika pasien tidak kuat karena nyeri hebat, pasien bisa menjalani operasi untuk wasirnya,'' ungkapnya.
Ada dua indikasi bahwa pasien menjalani operasi untuk penanganan wasir. Indikasi pertama, wasir kolaps besar dan terasa nyeri. Indikasi kedua, ambeien mengeras sehingga terjadi nyeri hebat. ''Jika tidak ada indikasi tersebut, lebih baik ditanganani dengan obat-obatan saja,'' tegasnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!