Fiona Christie & Rosa
Ibu yang melahirkan rentan mengalami pendarahan. Tapi Fiona Christie berhasil selamat dari pendarahaan saat persalinan karena mendapatkan transfusi darah dari 88 orang.
Fiona Christie (34 tahun) menerima donor darah dari 88 orang ketika ia mengalami pendarahan saat melahirkan putrinya, Rosa Barry tahun 2009. Ketika melahirkan Rosa, ia kehilangan volume darah yang cukup banyak.
"Secara total saya mengalami pendarahan selama hampir 7 jam, dan saya merasa seperti sebuah keajaiban bisa selamat dari kondisi itu," ujar Fiona, seperti dikutip dari Mirror.
Fiona menceritakan bahwa ia menerima hampir semua produk darah termasuk sel darah merah, plasma beku dan juga trombosit dari 88 orang pendonor. Kondisi tersebut membuatnya berpikir bahwa 88 orang tersebut sudah menyelamatkan nyawanya.
"Tanpa 88 orang yang menyumbangkan darahnya, maka gadis kecilku mungkin akan tumbuh tanpa didampingi oleh ibunya," ujar Fiona yang berprofesi sebagai akuntan.
Selama kehamilan, sekitar 28 minggu dokter mengungkapkan bahwa Fiona memiliki kadar trombosit rendah. Namun jumlah tersebut tidak cukup rendah untuk diberikan obat-obatan sehingga ia hanya dimonitor sepanjang sisa kehamilannya.
Ia pun awalnya akan melahirkan secara normal, tapi setelah hampir 12 jam, Fiona putus asa dan akhirnya melahirkan melalui prosedur operasi darurat hingga akhirnya sang anak berhasil dikeluarkan.
Setelah melahirkan, pasangannya Kevin membawa sang bayi untuk diperlihatkan ke Fiona. Tapi kemudian ia mulai merasakan sakit dan rahimnya gagal mengalami kontraksi yang membuatnya mengalami pendarahan hebat.
Kondisi ini membuat Kevin dan bayinya harus keluar ruang operasi dan para ahli bedah harus menggunakan donor darah A positif dari 88 orang untuk membuat Fiona tetap bertahan hidup. Semua donor darah yang terdiri dari sel darah merah, plasma beku dan juga trombosit di masukkan ke dalam sistem tubuh Fiona.
"Hal pertama yang saya tahu adalah saya terbangun keesokan harinya jam 4 sore, saat terbangun saya benar-benar bingung dan ada banyak obat. Tapi saya beruntung Edinburgh Royal Infirmary punya stok darah yang cukup," ujar Fiona.
Pendarahan yang terjadi setelah melahirkan atau dikenal dengan nama postpartum hemorrhage (PPH) memerlukan perlakukan khusus, karena jika tidak tertangani dengan baik bisa mengakibatkan kematian bagi si ibu.
Kondisi ini paling mungkin terjadi ketika plasenta dipisahkan atau setelah plasenta dipisahkan. Jika hal itu terjadi dalam waktu 24 jam setelah melahirkan maka disebut dengan PPH langsung atau primer, sedangkan jika terjadi beberapa hari atau minggu setelah melahirkan disebut dengan PPH tertunda atau sekunder.
"Cerita dari Fiona yang bisa bertahan hidup menunjukkan betapa pentingnya melakukan donor darah. Kami membutuhkan lebih banyak donor muda dan berharap hal ini bisa menjadi suatu kebiasaan di masyarakat," ujar Dr Moira Carter dari National Donor Services Manager.
Jumlah orang yang mendonorkan darahnya kadang suka menurun pada kondisi-kondisi tertentu, namun kebutuhan akan darah tidak. Hampir setiap hari bisa ditemukan orang yang membutuhkan darah.
"Saya tidak pernah bisa mendonorkan darah, tapi saya ingin mendorong orang untuk mau mendonorkan darahnya dan menyelamatkan hidup orang lain karena kita tidak pernah tahu mungkin salah satu dari anggota keluarga kita yang membutuhkan darah tersebut," ujar Fiona.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!