Gula darah tidak hanya bermasalah jika kadarnya terlalu tinggi, tetapi juga berbahaya saat kadarnya terlalu rendah seperti pada kondisi hipoglikemia. Penyebab hipoglikemia bermacam-macam, namun kasus yang parah bisa dipicu faktor genetik.
Hipoglikemia merupakan kondisi yang ditandai kadar atau tingkat gula yang sangat rendah dalam darah. Kondisi tersebut dapat mengancam nyawa, sebab jika kadar gula dalam darah rendah maka organ-organ tubuh tidak punya cukup energi untuk bekerja.
Pengobatan langsung hipoglikemia melibatkan langkah cepat agar kadar gula darah dapat kembali pada kisaran normal, baik dengan makanan tinggi glukosa atau obat-obatan. Sedangkan untuk pengobatan jangka panjang, butuh identifikasi agar penyebabnya juga bisa diobati.
Seperti dilansir dari BBC News Health, para peneliti dari University of Cambridge menyatakan bahwa, mutasi pada gen AKT2 merupakan penyebab hipoglikemia yang parah. hal itu disimpulakan para ahli setelah mengamati 3 anak dengan mutasi gen AKT2.
AKT2 merupakan gen yang menerjemahkan kebutuhan insulin. Dengan adanya mutasi pada gen tersebut, sistem metabolisme tubuh ditafsirkan untuk bertindak seolah-olah insulin selalu ada sehingga kadar gula akan selalu turun hingga memicu hipoglikemia parah.
Pasien dengan kondisi hipoglikemia yang sangat parah harus makan dengan selang yang langsung terhubung ke lambung agar tidak kumat saat sedang tidur. Untungnya meski pemicunya adalah faktor gentik, obat-obatan untuk mengatasinya sudah tersedia di pasaran.
"Sudah ada obat kanker yang bisa mengobati gen AKT1. Obat kanker tersebut juga bertindak melawan AKT2. Obat tersebut tersedia dalam pil yang dapat ditelan dan harus dipakai selama satu tahun," ungkap Prof Stephen O'Rahilly yang mempublikasikan temuan itu dalam jurnal Science.
Otak juga membutuhkan pasokan gula (glukosa), sehingga jika kadar glukosa menjadi terlalu rendah, seperti yang terjadi dengan hipoglikemia dapat memiliki efek pada otak, antara lain :
1. Kebingungan, perilaku abnormal atau keduanya, seperti ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin.
2. Gangguan visual, seperti penglihatan ganda dan penglihatan kabur.
3. Kejang, meskipun jarang.
4. Kehilangan kesadaran, meskipun jarang.
Hipoglikemia juga dapat menyebabkan tanda dan gejala lain, meliputi :
1. Jantung berdebar-debar
2. Tremor atau gemetaran
3. Kecemasan
4. Berkeringat
5. Kelaparan
Kadar gula darah dikatakan normal jika angkanya 70-99 mg/dL, dengan catatan diukur setelah puasa atau tidak makan selama 8 jam. Kadar gula darah yang diukur 2 jam setelah makan dikatakan normal jika berkisar antara 70-145 mg/dL, sedangkan jika mengabaikan jadwal makan maka rentang normalnya adalah 70-125 mg/dL.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!