Selasa, 30 November 2010

Memasang Nasogatric Tube (NGT)


Memasang Nasogatric Tube (NGT)

A.     Pengertian :
Melakukan pemasangan selang (TUBE) dari rongga hidung ke lambung (Gaster)

B.      Tujuan :
  1. Memasukkan makanan cair / obat- obatan cair atau padat yang dicairkan
  2. Mengeluarkan cairan / isi lambung dan gas yang ada dalam lambung
  3. Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung
  4. Mencegah atau mengurangi nausea da vomiting setelah pembedahan atau trauma
  5. Mengambil specimen pada lambung untuk studi laboratorium

C.      Dilakukan pada :
  1. Pasien tidak sadar (koma)
  2. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas ; sianosis, esophagus, tumor mulut/faring/esophagus, dll
  3. Pasien yang tidak mampu menelan
  4. Pasien pasca operasi pada mulut /faring/esophagus.
  5. Dan lain-lain.

D.     Persiapan alat :
Baki berisi
-          NGT no. 14  dan 16 (untuk anak lebih kecil ukurannya)
-          Jelly
-          Sudip lidah
-          Sepasang sarung tangan
-          Senter
-          Dispo/alat suntik ukuran 50 – 100 CC
-          Plester
-          Stetoskop
-          Handuk
-          Tissue
-          Bengkok
-          Kom

E.      Prosedur pelaksanaan
  1. Mendekatkan alat ke samping klien
  2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
  3. Mencuci tangan
  4. Membantu klien pada posisi high fowler
  5. Memasang handuk pada dada klien, meletakkan tissue wajah dalam jangkauan klien
Mencegah mengotori pakaian klien pemasangan selang dapat menyebabkan keluarnya air mata.
  1. Memakai sarung tangan
  2. Untuk menentukan insersi NGT minta klien untuk rileks dan bernafas normal dengan menutup satu hidung kemudian mengulangi dengan menutup hidung yang lain.
  3. Mengukur panjang tube yang akan dimasukkan dengan menggunakan :
a.      Metode tradisional
      Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga bawah xipodeus di sternum
b.      Metode hanson
      Mula-mula tandai 50 cm pada tube, kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional. Selang yang akan dimasukkan pertengahan antar 50 cm dengan tanda tradisional
  1. Beri tanda pada panjang selang yang sudah di ukur dengan menggunakan plester
  2. Memberi jeli pada NGT sepanjang 10 – 20 cm Pelumas menurunkan friksi antar membrane mukosa dengan selang
  1. Mengingatkan klien bahwa selang akan segera dimasukkan dan diinstruksikan klien untuk mengatur posisi kepala ekstensi, masukkan selang melalui lubang hidung yang telah ditentukan.Memudahkan masuknya selang melalui hidung dan memelihara agar jalan nafas tetap terbuka.
  1. Lanjutkan masukkan selang sepanjang  rongga hidung, jika masukan agak tertahan , putarlah selang dan jangan dipaksakan untuk dimasukkan meminimalkan ketidaknyamanan pemasangan NGT, Masukkan dengan cara memutar dan sedikit menarik, membantu masuknya ujung selang ke orofaring.
  2. Lanjutkan memasang selang sampai melewati nasofaring, setelah melewati nasofaring (3-4 cm) anjurkan klien untuk menekuk leher dan menelan.
  3. Dorong klien untuk menelang dengan memberikan sedikit air minum (bila perlu) tekankan pentingnya bernafas lewat mulut. Menelan memudahkan lewatnya selang melalui orofaring
  4. Tidak memaksakan selang masuk. Bila ada hambatan atau klien tersedak, sianosis, maka hentikan mendorong selang. Periksa posisi selang di belakang tenggorok dengan menggunakan spatel lidah dan senter.
  5. Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah ditentukan. Anjurkan klien rileks dan bernafas normal. Memberi  kenyamanan dan mengurangi cemas.
  6. Periksa letak selang dengan :
a.      Memasang dispo pada ujung NGT, memasang bagian diafragma stetoskop pada perut dikuaran kiri atas klien (gaster), kemudian suntikkan 10-20 cc udara bersamaan dengan auskultasi abdomen.
b.      Aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung.
c.       Masukkan ujung bagian luar selang NGT, ke dalam mangkuk yang berisi air, jika ada gelembung udara berarti masuk kedalam paru – paru dan jika tidak ada berarti masuk ke dalam lambung. Posisi yang penting untuk diketahui sebelum mulai memasukkan makanan.
  1. Oleskan alcohol pada ujung helung klien dan biarkan sampai kering. Membantu merekatkan plester lebih baik
  2. Fiksasi selang dengan plester dan hindari penekanan pada hidung :
a.      Potong 10 cm plester, lelah menjadi dua, salah satu ujungnya sepanjang 2-3 cm. Memasang ujung yang tidak dibelah pada batang hidung klien dan sedangkan plester pada selang yang keluar dari hidung.
b.      Tempelkan ujung NGT pada baju klien dengan memasang plester pada ujungnya dan penitikan pada baju
  1. Mengevaluasi klien setelah pemasangan NGT
  2. Merapikan alat
  3. Cuci tangan
  4. Mendokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.


Created by Zen
Amparita, 30 November 2010
06.29 WITA


0 Komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!