Jumat, 17 Desember 2010

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gigantisme



LANDASAN TEORI 
A. 1Pengertian
Gegantisme adalah suatu keadaan yang abnormal pada anak yang disebabkan oleh produksi GH yang berlebihan.
Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar yang diatas normal. Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan. Tidak terdapat definisi tinggi yang merujukan orang sebagai "raksasa." Tinggi dewasa yang mengalami gigantisme dapat setinggi sekitar 2.25 - 2.40 meter.
Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar yang diatas normal. Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan. Tidak terdapat definisi tinggi yang merujukan orang sebagai "raksasa" tinggi dewasa


B.   2. Etiologi
Tumor hipofise : adenoma eosinofilik
Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini dapat diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan hipotalamus yang mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan. Gigantisme dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormone pertumbuhan terjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam masa pertumbuhan. Penyebab kelebihan produksi hormone pertumbuhan terutama adalah tumor pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan hormone pertumbuhan.


C. 3. Manifestasi klinik
ü  Lingkar kepala bertambah
ü  Hidung lebar
ü  Lidah membesar
ü  Wajah kasar
ü  Mandibula tumbuh berlebihan
ü  Gigi menjadi terpisah-pisah
ü  Jari dan ibu jari tumbuh menebal
ü  Kifosis
ü  Kelelehan dan kelemahan gejala awal
ü  Hipogonadisme
ü  Keterlambatan maturasi seksual
ü  Kehilangan penglihatan pada pemeriksaan lapang pandang secara seksama



D. 4. Patofisiologi
Pada orang muda denga epifisis terbuka. Produksi GH yang berlebihan mengakibatkan gigantisme.Gigantisme adalah suatu kelainan yang disebabkan karena sekresi yang berlebih dari GH, bila kelebihan GH terjadi selama masa anak-anak dan remaja, maka pertumbuhan longitudinal pasien sangat cepat, dan pasien sangat cepat akan menjadi seorang raksasa. Setelah pertumbuhan somatic selesai, hipersekresi GH tidak akan menimbulkan gigantisme, tetapi menyebabkan penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak. kelebihan hormone pertumbuhan ini terjadi setelah masa pertumbuhan lewat atau lempeng epifisis menutup. Hal ini akan menimbulkan penebalan tulang terutama pada tulang akral

E. 5. Pemeriksaan penunjang
ü  Laboratorium
ü  Kadar GH berlebihan mencapai 400 ng/ml
ü  Tes toleransi glukosa : hiperglikemia
ü  Kadar somatomidin meningkat 2,6-21,7 U/ml ( 0,31-1,4 U/ml)
ü  CT. Scan
ü  MRI



F. 6. Penatalaksanaan
ü  Intervensi bedah dilakukan apabila terjadi peningkatan tekanan intra kranial
ü  Radiasi konvensional / sinar proton energi tinggi apabila papil edema dan penyempitan lapang pandang
ü  Pengobatan medis dengan menggunakan ocreotide, suatu analog somatostatin, juga tersedia. Ocreotide dapat menurunkan supresi kadar GH dan IGF-1, mengecilkan ukuran tumor, dan memperbaiki gambaran klinis.



LANDASAN ASKEP

A. 1. Pengkajian
1. Riwayat penyakit dahulu ?
2. Riwayat penyakit sekarang ?
3. Riwayat penyakit keluarga ?
4. Riwayat tumbuh kembang ?
5. Apakah klien mengalami penambahan pada lingkar kepala
6. Apakah klien mengalami pembesaran hidung ?
7. Apakah klien mengalami pembesaran hidung ?
8. Apakah mandibula tumbuh berlebihan ?
9. Apakah klien mengalami gigi yang terpisah-pisah
10. Apakah jari dan ibu jari tumbuh menebal ?
11. Apakah klien mengalami kifosis ?
12. Apakah klien mengalami kelelahan dan kelemahan pada gejala awal ?
13. Apakah klien mengalami hipogonadisme ?
14. Apakah kien mengalami keterlambatan maturasi seksual ?
15. Apakah terjadi tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial ?
16. Apakah klien mengalami kehilangan penglihatan pada pemeriksaan lapang pandang ?



B. 2. Diagnose keperawatan
a.   a. Gangguan bodi image b.d perubahan struktur tubuh
      b. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolisme, lidah membesar, mandibula tumbuh berlebih, gigi menjadi terpisah-pisah.
c.   c. Perubahan proses keluarga b.d keluarga dengan gegantisme
d.   d. Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi

C. 3. Intervensi keperawatan
1.                     1. Gangguan bodi image b.d perubahan struktur tubuh
                      Tujuan : tidak terjadi penurunan bodi image pada klien 
                      Kriteria : 
                      - Klien dapat menerima perubahan diri 
                      - Klien mau bersosialisasi dengan lingkungan 
                      Intervensi :

a. Pertahankan lingkungan yang kondusif untuk membicarakan perubahan citra tubuh
b. Diskusikan perasaan yang berhubungan dengan perubahan yang dialami oleh klien
c. Kaji klien dengan mengidentifikasi dan mengembangkan mekanisme koping untuk mengatasi perubahan fisik
d. Berikan dorongan untuk mengungkapkan perasaan yang berhubungan dengan perubahan fisik
e. Bantu klien dalam mengembangkan mekanisme koping untuk mengatasi perubahan fisik
f. Bantu pasien dalam mengembangkan rencana untuk menyelaraskan semua perubahan ke dalam gaya hidup
g. Berikan penekanan perilaku yang memperlihatkan penerimam terhadap perubahan

2. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolisme, lidah membesar, mandibula tumbuh berlebih, gigi menjadi terpisah-pisah.
                       Tujuan : nutrisi klien adekuat 
                       Kriteria : 
                       - Klien tidak mengalami penurunan berat badan yang berarti 
                       - Nafsu makan klien meningkat 
                       Intervensi :

 a. Beri makan sedikit tapi sering (termasuk cairan)
 b. Masukkan makanan kesukaan dalam diet
 c. Anjurkan untuk makan sendiri, bila mungkin (kelemahan otot dapat membuat keterbatasan)
 d. Memilih makanan dari daftar menu
 e. Atur makanan secara menarik diatas nampan
 f. Atur jadwal pemberian makanan
 g. Berikan makanan yang bergizi tinggi dan berkualitas

        3. Perubahan proses keluarga b.d keluarga dengan gegantisme
                        Tujuan : 
                        Mempersiapkan keluarga untuk dapat merawat anggota dengan gegantisme 
                        Keluarga dapat beradaptasi dengan penyakitnya 
                        Kriteria : 
                   Keluarga dapat mengatasi masalah yang timbul dari adanya tanda dan gejala yang muncul dan memberikan atau menyediakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi klien 
                        Intervensi :

  a. Berikan dukungan emosional pada keluarga dan klien
  b. Anjurkan orang tua untuk mengekspresikan perasaannya
  c. Anjurkan klien untuk berbagi rasa tidak berdaya, malu, ketakutan yang berkaitan dengan manifestasi penyakit.
  d. Bertindak sebagai pembela dan penghubung klien dan keluarga dengan anggota tim perawatan kesehatan lainnya
  e. Anjurkan klien untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
  f. Dorong keterlibatan klien dalam aktivitas rekreasi dan aktivitas pengalih yang sesuai dengan usia.

        4. Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi
                        Tujuan : menunjukkan perbaikan kemampuan berpartisipasi dalam melakukan aktifitas 
                        Kriteria : 
                        - Tidak terjadi kelelahan yang berarti pada klien setelah melakukan aktivitas 
                        - Klien tidak merasa malas saat akan melakukan aktivitas 
                         Intervensi :

   a. Kaji tanda-tanda vital
   b. Ciptakan lingkungan yang tenang : ruangan yang dingin, turunkan stimulasi sensori
   c. Sarankan klien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat di tempat tidur
   d. Berikan tindakan yang membuat klien nyaman; sentuhan, masage.
   e. Memberikan aktivitas pengganti yang menyenagkan dan tenang; membaca, mendengarkan radio dan menonton televisi
   f. Berikan obat sesuai indikasi; sedatif (fenobarbital )


D. 3. Evaluasi
1)      a. Tidak terjadi penurunan bodi image pada klien
         b. Nutrisi menjadi adekuat
         c. Keluarga siap menerima dan dapat merawat anggota dengan gegantisme
         d. Menunjukkan perbaikan kemampuan berpartisipasi dalam melakukan aktifitas


DAFTAR PUSTAKA
  1. Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC; 2001
  2. Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
  3. Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis, And Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998
  4. Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4. Jakarta : EGC; 1994
  5. Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I. Jakarta : Salemba Medika; 2001



 Posting by Zen 
Amparita, 17 Desember 201
13.37 WITA






0 Komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!