A. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Pasti
§ Denyut jantung janin
§ Pergerakan janin
§ Bagian janin terlihat dengan USG
2. Tidak pasti
§ Lebih bersifat tanda hamil (sign)
§ Perubahan fisiologis dan perubahan anatomis lain selain dari yang gejala dikemukakan oleh ibu (data subjektif) dan ditemukan oleh pemeriksa (data objektif) berupa :
ü Pembesaran uterus dan perubahan bentuk uterus
ü Teraba bentuk/ bagian janin
ü Ballotemen dan pergerakan janin
ü Tanda Chadwick
ü Tanda Piskacek
ü Tanda Hegar
ü Tanda Goodel
ü Tanda Braxton Hicks saat palpasi
ü Tes kehamilan positif
3. Kemungkinan
§ Lebih bersifat gejala hamil (symptom)
§ Kemudian perubahan fisiologis yang dikemukakan ibu kepada pemeriksa bahwa ia merasa dirinya hamil (data subjektif)
§ Ibu mengemukakan :
ü Amenore
ü Mual dan muntah
ü Pembesaran buah dada, pembesaran puting susu dan terasa gatal,
ü Sering kencing
ü Kelelahan
ü Perubahan warna pada buah dada (areola lebih gelap)
ü Peningkatan suhu basal
ü Pembesaran kelenjar Montgomery
ü Pengeluaran kolestrum
ü Air liur berlebihan
ü Tanda chadwick
ü Quickening
ü Perubahan pigmentasi kulit seperti :
o Kloasma, striae pada perut dan buah dada,
o Linea nigra, eritema telapak tangan (vascular spider)
B. Pemerikasaan Diagnostic Kehamilan
Perubahan yang disampaikan oleh ibu yang dapat memberi indikasi adanya kehamilan :
Ø Peningkatan suhu basal
Produksi terus menerus progesteron oleh korpus luteum untuk mempertahankan dinding endometrium untuk menerima implantasi zygot, mengakibatkan peningkatan suhu basal yang dimulai pada saat terjadi ovulasi.
Peningkatan suhu basal (oral) 0,5 derajat celcius.
Ø Amenore
§ Dengan dipertahankannya dinding endometrium oleh progesteron maka tidak akan terjadi menstruasi atau aminore. Sebagai indikasi adanya kehamilan.
§ Aminore dapat juga terjadi pada kondisi lain di luar kehamilan misalnya :
ü Penyakit kronis
ü Tumor hipofise
ü Malnutrisi
ü Perubahan faktor lingkungan
ü Perubahan emosi, terutama wanita yang takut hamil
Ø Perubahan buah dada, pigmentasi kulit dan pembesaran uterus
§ Produksi estrogen dan progesteron oleh plasenta akan mengakibatkan perubahan pada trimester I kehamilan
§ Juga produksi hormon somatomammatropin atau human plasental lactogen (HPL) ikut menstimulasi pertumbuhan mammae untuk persiapan laktasi nanti.
§ Hormon ekstrogen, menyebabkan perkembangan ductus pada buah dada dan hormon progestero menstimulasi perkembanagn system alveoli buah dada.
§ Progesteron bersama-sama dengan HPL memberi dan tanda pembesaran buah dada, buah dada terasa gatal dan agak keras yang dialami oleh ibu kira-kira pada 2 bulan kehamilan.
§ Hypertrofi dari alveoli mammae mengakibatkan buah dada terasa ada benjolan (nodul), perkembangan kelenjar montgemory mengalami hypertrofi pada kelenjar sebaseae sekitar areola mammae.
§ Pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum biasanya muncul kehamilan 12 minggu.
§ Pembesaran mamma mengakibatkan vena-vena payudara ikut melebar sehingga akan tampak jelas di bawh kulit.
§ Pembesaran mammae dapat terjadi pada keadaan :
ü Wanita dengan kontrasepsi pil
ü Pada tumor otak dan tumor ovarium
ü Kehamilan palsu (pseudo pregnancies)
ü Puting warna lebih gelap disebabkan oleh pengaruh ekstrogen dan progesteron terhadap melanosit stimulating hormon (MSH), yang dapat terjadi pada bulan ke tiga kehamilan.
Ø Linea nigra, striae, kloasma gravidarum
§ Linea nigra adalah garis coklat pada pertengahan perut mulai atas simfisis sampai bawah pusat
§ Strae adalah (bekas guratan akibat peregangan kulit karena kehamilan), misalnya dinding perut, buah dada, yang baru disebut srtae gravidarum.
§ Kloasma gravidarum (topeng kehamilan) karena pigmentasi kulit, akan hilang setelah kehamilan, juga terjadi pada ibu dengan kontrasepsi pil.
Ø Eritema telapak tangan dan vaskular spider
§ Diduga oleh pengaruh hiper estrogenic, terjadi bulan ke 5-6 kehamilan
§ Jika eritema terjadi trimester I hati-hati dengan penyakit hepatitis, vaskular spider spider dapat timbul pada muka, leher, dada sebelah atas, lengan.
Ø Mual dan muntah, normal terjadi pada trimester I kehamilan oleh karena perubahan hormonal
Ø Kelelahan terjadi oleh karena adanya peningkatan metabolisme (BMR)terutam pada awal kehamilan berlanjut terus selama kehamilan.
Perubahan anatomi dan fisiologis sebagai indikasi kehamilan
Ø Pengaruh estrogen dan progesteron terhadap hypertrofi sel dinding endometrium pada awal kehamilan dengan terjadinya pembesaran uterus.
Ø Konsekuensi pembesaran uterus terjadi dengan bertambahnya ukuran dan teregangnya sel-sel dinding uterus.
Ø Dinding uterus menjadi lebih kuat dengan adanya hypertrofi, disertai bertambahnya jaringan elastis dan akumulasi jaringan fibrosa.
Ø Setelah bulan ke3 pembesaran uterus juga disebabkan oleh pengaruh mekanisme dari penekanan dalam uterus yang berasal dari pertumbuhan hasil konsepsi
Ø Selama terjadi hypertrofi sel dinding uterus pada awal kehamilan akan disertai :
§ Bertambah besarnya pembuluh darah uterus dan pembuluh limfe.
§ Mengakibatkan vaskularisasi bertambah, terjadi kongesti, edema pada bagian lunak uterus disertai hipertrofi dari kelenjar pada serviks
Ø Hal ini memberikan beberapa tanda yang dapt diidentifikasi pada kehamilan 6 minggu sebagai :
§ Tanda Chadwick,
§ Keadaan di mana terjadi perubahan warna pada mukosa vulva dan vagina menjadi warna biru keunguan, termasuk postio uteri
§ Tanda googdel
§ Perubahan dari keadaan tidak hamil seperti cuping hidung menjadi lebih lunak seperti bibir pada keadaan hamil
§ Tanda hegar (gambar)
ü Berikutnya kekuatan ismus uteri untuk mendukung korpus uteri yang membesar, sehingga uterus lebih antefleksi, terutama terjadi pada kehamilan 3 bulan.
ü Uterus yang lebih antefleksi dan masih berada dirongga panggul menekan kandung kemih sehingga terjadi keluhan sering kencing.
ü Keluhan sering kencing akan berhenti kira-kira bulan ke-4, oleh karena pada saat ini uterus sudah nauk kerongga abdomen sehingga penekanan terhadap kandung kemih sudah hilang.
§ Tanda piskacek
ü Pembesaran uterus pada awal kehamilan akan tidak simetris,
ü Normal zygot berimplantasi pada dinding atas korpus uteri, lebih sering pada dinding posterior.
ü Jika implantasi zygot lebih dekat pada salah satu tanduk uterus (cornu uterus), maka area ini akan membesar lebih dahulu dibanding area lain sebagai respon terhadap pertumbuhan hasil konsepsi, sehingga akan memberi tanda pembesaran uterus yang tidak simetris kira-kira pada kehamilan 8-10 minggu, yang dikenal dengan tanda piskkacek.
§ Tanda Broxton Hicks
ü Tertariknya otot uterus oleh karena pembesaran uterus, akan meningkatkan konsentrasi aktin-myosin dalam sel otot, sehingga menimbulkan konsentrasi dari otot uterus.
ü Konsentrasi ini tidak teratur, tidak disertai rasa nyeri, tidak dapt dikenali saat pemeriksaan bimanual, kira-kira pada minggu ke 6.
§ Pergerakan janin (fetal movement) dan Quickening
ü Janin mulai bergerak pada bulan ke 3 kehamilan, tapi gerakan lebih kuat dan dapat diidentifikasi pada sat palpasi pada bulan minggu ke 20, karena saat ini dinding uterus lebih kurang ketebalnnya.
ü Ibu akan dapat merasakan pergerakan janinnya kira-kira sekitar minggu ke 18 dari HPHT, gerakan pertama yang dapat diidentifikasi oleh ibu adalah dikenal dengan Quickening (tanda ada yang bergerak karena ada sesuatu dalam uterus ibu)
§ Bollotemen
ü Lentingan tiba-tiba yang terjadi oleh karena janin berada dan tenggelam dalam suatu kumpulan cairan.
ü Bila ditekan ke bawah sedikit dengan jari oleh pemerika akan kembali melenting ke atas yang dikenal dengan ballotemen.
ü Ballotemen terjadi oleh karena pada saat ini janin masih kecil tidsk sebanding dengan jumlah air ketuban yang masih banyak.
§ Denyut jantung janin (DJJ)
ü Jantung janin mulai berdenyut pada awal minggu ke 4 dari fertilisasi atau 6 minggu dari HPHT.
ü Dapat terdengar dengan ultrasonic (Dapton) antara 12-20 minggu kehamilan.
Tes hormonal untuk identifikasi adanya kehamilan
Ø Tes kehamilan berdasarkan adanya produksi Human Chorionic Gonadotropin (HCG) oleh synsitiotrofoblast pada awal kehamilan.
Ø HCG ini disekresikan kedalam sirkulasi ibu dan akan tampak dalam plama darah yang selanjutnya akan terdeteksi lewat urine
Ø HCG dapat terdeteksi dalam urine dalam 26 harisetelah konsepsi atau 40 hari dari HPHT, kadarnya akan meningkat dengan cepat antara 30-60hari kehamilan.
Ø Kadar HCG akan menurun setelah 60-70 hari masa kehamilan
Ø Akan terus menerun sampai pada hari ke100-130 kehamilan
Penentuan status kehamilan dengan sistem digit dengan ketentuan sebagai berikut :
Ø Digit ke 1
Jumlah bayi yang dilahirkan dalam keadaan matur (cukup bulan)
Matur jika ibu melahirkan setelah kehamilan 36 minggu (minggu ke 37) dengan berat 2500 gram atau lebih.
Ø Digit ke 2
Jumlah bayi yang dilahirkan dalam keadaan premature
Prematur jika ibu melahirkan bayi dengan kehamilan antara 26-28 minggu dengan berat lahir antara 1000-2499gram.
Ø Digit ke 3
Jumlah kehamilan yang berakhir dengan abortus atau hasil konsepsi dikeluarkan sebelum 28 minggu dengan berat lahir antara 500-999 gram.
Walaupun ibu melahirkan bayi antara kehamilan 20-28 minggu dengan berat lahir antara 500-999gram, yang biasanya disebut partus immature, namun dalam siastem ini termasuk dalam kelompok abortus.
Ø Digit ke 4 ->jumlah anak yang masih hidup
Ø Digit ke 5 ->jumlah kehamilan ganda
Hal ini jarang dipakai kecuali jika ada riwayat kehamilan ganda.
Untuk klinis, biasanya status kehamilan ditulis berdasarkan sistem paling sederhana yang digunakan oleh pada umumnya pemberi asuhan di klinik untuk memberikan persepsi yang sama tentang penulisan status kehamilan yaitu G,P,A
Ø Gravida (G) menunjukkan berapa kali seorang wanita mengalami kehamilan tanpa memandang umur kehamilan dan tanpa memperhitungkan jumlah bayi yang ada di dalam rahim (Gemilli)
Ø Para (P) menunjukkan berapa kali seorang wanita melahirkan janin yang viable tanpa melihat cara lahir dan apakh lahir hidup atau mati. (Viable artinya janin telah mampu hidup di luar uterus dengan mencapai umur 28mg dan berat lahir 1000gr.
Ø Abortus (A) menujukkan berapa kali seorang wanita mengalami abortus
Untuk klinis terdapat 10 komponen yang disepakati bersama dengan obgin sebagai partner kerja di bidang klinik untuk mendiagnosis seorang wanita hamil yaitu :
Ø Hamil (G,P,A)
Ø Umur kehamilan (Gravida ...... minggu)
Ø Letak dan punggung janin
Ø Turunya bagian terndah janin (ditulis dengan lambang)
Ø Intra / ekstra uterin
Ø Tunggal atau ganda
Ø Hidup / mati
Ø Belum inpartu / inpartu kala......fase.....
Ø Keadaan ibu (masalah)
Ø Keadaan janin (masalah)
Kesepuluh komponen ini tentu saj tidak akan terpenuhi semuanya sebelum kehamilan berlanjut, sehingga penulisan tertentu hanya berdasarkan dari data yang ada saat kita menetapkan diagnosis (komponen kurang dari 10, tetapi dengan urutan tetap sekuen)
Contoh diagnosis kehamilan
G1,P0,A0, gravida 34-36 minggu, letak kepala PUKI, BDP (diisi lambang misal : kepala 1/3 masuk PAP), intra uteri, tunggal, hidup, belum intrapartu, keadaan ibu anemia, keadaan ibu baik
Ø Gravida (hamil)
Untuk membantu apakah kehamilan pertama (primigaravida) atau kehamilan berulang (multigravida) ada beberapa parameter yang dapat dipakai
Parameter | Primigravida | Multigravida |
Pigmentasi Mammae Abdomen Perineum | Striae lividae Masih tegang Tonus otot tegang Masih utuh | Striae albicans Sudah agk kendor Tonus agak melar/ kendor Ada bekas robkan halus |
Ø Umur kehamilan
Dalam klinis biasanya umur kehamilan ini ditulis dalam minggu dengan ketentuan :
§ Dalam setiap rentang 2 minggu
§ Ditulis dengan umur kehamilan genap (24-26minggu, 26-28 minggu)
§ Untuk kehamilan genap selalu berada pada rentang pada angk pertam (hamil 24 minggu tepat ditulis 24-26 minggu)
§ Catatan:
§ Kepastian jumlah minggu, plus berapa hari biasanya hanya ditentukan melalui USG oleh dokter, dengan alasan bahwa tidak ada yang tahu pasti saat tepatnya terjadi konsepsi, sehingga umur kehamilan hanya dapt diperkiran (dengan rentang 2 minggu)
§ Cara lain seorang bidan untuk lebih objektif dalam menentukan masa gestasi (bukan dengan pemeriksan USG, tapi hanya lewat HPHT (adalah) adalah dengan menghitung seluruh hari hamil kemudian dibagi 7 hari, hasilnya adalah masa gestasi dalam minggu, plus beberpa hari.
§ Penulisan umur kehamilan dapat berubah sesuai dengan kesepakatan yang berlaku antara tim pemberi asuhan pada ibu hamil di satu RS, apalagi jika umur kehamilan hanya dihitung melalui HPHT,
Ø Letak dan Punggung
Untuk menentukan letak dan punggung janin terlebih dahulu harus diketahui salah satu hubunga fetus dengan uterus dan panggul yaitu :
§ Letak (lie) atau sikap berbaris fetus atau sikap berbaring fetus dalam uterus yaitu hubungan antara sumbu badan janin dan sumbu panggul :
ü Longitudinal lie (memanjang) kepala/bokong paling depan dijalan lahir.
ü Tranverse lie (melintang)
ü Oblique lie (miring)
§ Punggung janin ditentukan dengan pemeriksaan palpasi leopold II dengan menentukan adanya tahanan pada salah satu sisi perut ibu.
Ø Turunya bagian terendah janin
Turunya bagian terendah (kepala pada kehamilan normal) menggunakan patokan
§ Apakah bagian terendah janin (kepala) sudah masuk PAP, dengan pemeriksaan dengan Leopold III
§ Jika ternyata sudh masuk maka kita harus mengetahui seberapa besar perkiraan bagian kepala telah masuk PAP pada saat palpasi leopold IV.
§ Masuknya kepala janin dapat diperkirakan dengan patokan sebagai berikut :
ü Kepala melayang diatas PAP (floating)
ü Kepala sedikit menyinggung PAP
ü Kepala masuk 1/3 PAP (convorgen)
ü Kepala masuk ½ PAP (parallel)
ü Kepala masuk 2/3 PAP (divergen)
Ø Intra atau eksra uteri
Janin dikatakan intra uteri bila :
§ Saat palpasi teraba bagian besar janin
§ Ibu tidak meras nyeri pada saat palpasi
§ Kehamilan dapat berlanjut mendekati immature sampai mature
Ø Tunggal atau ganda
Janin dikatakan tunggal bila :
§ Pembesaran perut normal sesuai umur kehmilan
§ Saat palpasi teraba satu kepala, satu punggung dan bagian kecil
§ Detak jantung janin terdengar dominan hanya pada satu point
§ Ibu merasakan pergerakan janin sellu hanya pada satu sisi
Ø Hidup
Janin dikatakan hidup bila :
§ Terdengar DJJ dengan kuat dan teratur selama 1 menit penuh.
§ Ibu merasakan pergerakan dengan dan sering
§ Saat palpasi dapat dirasakn pergerkan janin
Ø Belum inpartu atau inpartu kala.....,fase.....
Dikatakan belum impartu bila belum ada tanda-tanda inpartu.
Tanda inpartu yaitu :
§ inpartu fase laten:
ü Kontraksi uterus 2X/10 menit, lamanya < 20 detik
ü Dilatasi serviks kurang dari 3cm
ü Ada atau belum pelepasan pervaginam
§ Inpartu fase aktif
Kontraksi uterus adekuat dengan kreteria :
ü Kontraksi uterus 3X dalam 10 menit, durasi <40 detik
ü Dilatasi servik lebih dari 3 cm atau sudah 4 cm
ü Biasanya sudah ada pelepasan pervaginam
Ø Keadaan ibu
Yang dinilai tentang keadaan ibu apakah ibu mengalami kondisi yang dapat mengganggu kehamilan dan persalinan termasuk :
§ Hiperemesis Gravidarum, Anemia, penyakit jantung, TBC, ginjal, dan lain-lain.
§ Preeklampsia / eklampsia
§ Hydramnion / ologohydamnion, CPD
§ Solusio plasenta / plasenta previa
Ø Keadaan janin
Peneilaian keadaan janin termasuk menilai kondisi apakah ada keadaan yang menyertai janin antara lain :
§ Fetal distress, gawat janin
Hydocepalus, makrocemia, dan lain-lain
Pedoman penting dalam mengdiagnosis Kehamilan
Ø Perkiraan tanggal lahir dan masa gestasi
Ø Perkiraan tanggal lahir berdasarkan :
Ø Rumus naegele
Ø Rumus Mc Donald
Ø Perhitungan bulan dalam kebidanan (klinis)
Ø Bulan kalender (calendar month) : 30-31 hari atau 41/3 minggu
Ø Bulan sabit (lunar month) :28 hari 4 masa gestasi normal (dari HPHT sampai dengan TPL) adalah :
Ø Untuk bulan kalender :280 hari = 9 bulan + 5 hari -> 40 minggu.
Ø Untuk bulan sabit : 280 hari =10 bulan = 40 minggu.
Ø Pedoman penting dalam mengdiagnosis kehamilan
Ø Tanggal perkiraan partus, dengan rumus naegele :
Ø Siklus 28 hari : (tanggal + 7) (bulan + 9/-3) (tahun tetap / + 1)
Ø Siklus 32 hari : (tanggal + 14) selanjutnya sama dengan diatas.
Ø Penentuan seorang wanita hamil :
Ø Dengan pemeriksaan urine (hormonal pregnancy test)
Ø Chorionic gonadotropine hormone (HCG) di produksi oleh syncyotrophpblast dapat terdeteksi dalam urine :
Ø 26 hari setelah konsepsi
Ø Peningkatan hebat antara 30-60 hari kehamilan
Ø Penurunan terjadi antara 100-130 hari kehamilan
Ø Detak jantung janin (fetal heart beat) :
Ø Mulai berdenyut sejak 4 minggu sesudah fertilisasi (6 minggu dari HPHT)
Ø Dengan ultrasonic stethoscope dapat terdengar antara minggu ke 12-20 dari HPHT
Ø Dengan stetoskop laenec dapat terdengar mulai minggu 16.
Ø Pergerakan janin (fetal movement) :
Ø Mulai pada bulan ke 3 kehamilan
Ø Bergerak jelas sekitar minggu ke 20 yang dapat diraba dengan jelas pada saat palpasi perut oleh karena pembesaran uterus sehingga dindng uterus cukup tipis untuk periksa meraba pergerakan janin
Ø Ibu sendiri dapat menyadari pergerakan janin dirasakan sekitar minggu ke 18 dari HPHT (pergerakan pertama yang dirasakan ibu disebut quickening)
Ø Pergerakan janin mulai dihitung setelah kehamilan 34 – 36 minggu.
Ø Untuk kondisi tertentu perhitungan gerakan janin dapat dilakukan pada kehamilan 28 minggu.
Ø Faktor yang mempengaruhi gerakan janin adalah :
Ø Waktu siang atau malam
Ø Janin lebih aktif bergerak pada dini hari jam 02.00
Ø Janin kurang aktif pada pagi hari jam 08.00
Ø Umur kehamilan
Ø Kadar glukosa darah ibu
Ø Stimulus suara
Ø Status prilaku janin sendiri
Ø Ibu yang menggunakan obat-obat tertentu/ibu perokok
Ø Persepsi ibu dapat terganggu
Ø Mengenai gerakan janin pada kehamilan poli hydramnion atau oligo hydramnion -> penurunan air ketuba mengakibatkan ruang getar janin berkurang sehingga gerakan janin sulit dirasakan ibu.
Ø Normal jika sekurang – kurangnya terdapat 10 kali gerakan janin dalam 10 jam.
Ø Yang perlu diperhatikan ibu adalah :
Ø Ibu harus menghitung berapa lama waktu janin bergerak sampai 10 kali (normal jika dihitung mulai pagi hari dan tercapai sebelum makan siang)
Ø Anjurkan ibu untuk memperhatikan dan menghitung gerakan janin pada waktu yang sama setiap hari -> pagi – siang
Ø Jika ibu tidak merasakan janinnya bergerak selama 2 hari atau janin bergerak kurang dari 10 kali selama 1 jam dalam 1 hari -> segera hubungi bidan atau dokter.
Ø Bagian janin (fetal outline) :
Ø Ballotement dapat diraba sekitar minggu ke 20 oleh karena janin yang masih kecil tenggelam dalam cairan amnion.
Ø Kepala, badan bagian kecil dapat diraba jelas setelah minggu ke 24 dengan palpasi.
Ø Kadar hemoglobin wanita :
Ø Kadar Hb pada wanita tidak hamil 14 gram %
Ø Kadar Hb normal pada wanita hamil 12 gram %
Ø Anemia adalah jika kadar Hb < 12 gram %
Ø Anemia kehamilan jika kadar Hb < 10 gram %
Ø Wanita hamil dengan Hb antara 10 – 12 gram % harus mulai diberikan tablet besi,asam folat dan vitamin.
Ø Pemberian tablet besi adalah 30mg – 60mg Fe/hari yang dapat berupa :
Ø 150 mg ferrous sulfate (30 mg Fe)
Ø 300 mg ferrous gluconate (37,5 mg Fe)
Ø 100 mg ferrous fumarate (33,5 mg Fe)
Keperawatan Maternitas oleh Elisabeth Tulak, S.pd, A.keb, M.Kes (Dosen terbaik Politeknik Kesehatan Makassar Prodi Keperawatan Parepare)
Posting by Zen
Amparita, 04 Desember 2010
00.45 WITA
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!