Beberapa imunisasi masih menggunakan jarum suntik yang kadang menimbulkan ketakutan atau trauma tersendiri bagi anak. Karenanya orangtua harus membantu si kecil agar tak takut dengan jarum.
Orangtua sebaiknya memberikan penjelasan pada anak secara medis dan juga psikologis. Dalam hal ini anak harus mengerti bahwa suntikan bukan berniat untuk menyakiti anak, tapi untuk membuatnya menjadi lebih sehat.
Pengalaman pertama disuntik tentu sangat tidak menyenangkan karena menimbulkan rasa sakit, kondisi ini membuat anak berpikir bahwa jarum identik dengan rasa sakit sehingga anak-anak akan selalu berpikir bahwa jarum suntik adalah alat yang menyakitkan.
Imunisasi dilakukan untuk membangun sistem kekebalan tubuh anak terhadap suatu penyakit. Hal ini karena saat imunisasi anak akan dimasukkan produk biologis tertentu ke dalam tubuh, sehingga jika anak terserang penyakit tersebut ia sudah mampu untuk melawannya.
Sebagian besar vaksin dalam bentuk suntik karena diharapkan bisa cepat masuk sistem sirkulasi darah, sehingga akan muncul reaksi dengan sel darah putih untuk membuat zat antibodi.
Saat ini sudah ada vaksin kombinasi yang terdiri dari beberapa vaksin, dengan begitu bisa mengurangi jumlah suntikan yang harus diterima oleh anak. Vaksinasi yang diberikan diantaranya BCG untuk penyakit TBC, vaksin polio, hepatitis, campak, DPT dan vaksin lainnya.
Seperti dikutip dari Babycenter, Rabu (12/1/2011) jika bayi masih menyusui, maka ibu bisa langsung menyusui sang bayi setelah disuntik untuk menenangkannya. Menyusui merupakan pereda nyeri yang kuat, karena merupakan kegiatan gabungan antara memeluk, kontak kulit, mengisap dan rasa manis dari ASI yang menjadi obat penawar menyenangkan dari rasa shock dan sakit akibat jarum.
Jika anak sudah besar atau sudah tidak menyusui, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya segera setelah disuntik, misalnya dengan mengajaknya berbicara, bernyanyi atau memberinya mainan.
Untuk mencegah trauma jarum suntik pada anak, sebaiknya orangtua tidak perlu menakut-nakuti atau terus menerus membicarakan tentang imunisasi yang bisa membuat anak memikirkan hal-hal menyeramkan.
Orangtua bisa memberikan ketenangan menjelang disuntik dengan cara membuatnya merasa nyaman, senang, memegang tangannya dan mengajaknya berbicara tentang berbagai hal. Setelah anak disuntik berilah ia pujian bahwa ia telah menjadi anak yang pemberani dan ia sudah menjadi anak yang sehat. Karenanya orangtua memegang peranan penting untuk membantu si kecil agar tidak takut atau trauma dengan jarum suntik
Pengalaman pertama disuntik tentu sangat tidak menyenangkan karena menimbulkan rasa sakit, kondisi ini membuat anak berpikir bahwa jarum identik dengan rasa sakit sehingga anak-anak akan selalu berpikir bahwa jarum suntik adalah alat yang menyakitkan.
Imunisasi dilakukan untuk membangun sistem kekebalan tubuh anak terhadap suatu penyakit. Hal ini karena saat imunisasi anak akan dimasukkan produk biologis tertentu ke dalam tubuh, sehingga jika anak terserang penyakit tersebut ia sudah mampu untuk melawannya.
Sebagian besar vaksin dalam bentuk suntik karena diharapkan bisa cepat masuk sistem sirkulasi darah, sehingga akan muncul reaksi dengan sel darah putih untuk membuat zat antibodi.
Saat ini sudah ada vaksin kombinasi yang terdiri dari beberapa vaksin, dengan begitu bisa mengurangi jumlah suntikan yang harus diterima oleh anak. Vaksinasi yang diberikan diantaranya BCG untuk penyakit TBC, vaksin polio, hepatitis, campak, DPT dan vaksin lainnya.
Seperti dikutip dari Babycenter, Rabu (12/1/2011) jika bayi masih menyusui, maka ibu bisa langsung menyusui sang bayi setelah disuntik untuk menenangkannya. Menyusui merupakan pereda nyeri yang kuat, karena merupakan kegiatan gabungan antara memeluk, kontak kulit, mengisap dan rasa manis dari ASI yang menjadi obat penawar menyenangkan dari rasa shock dan sakit akibat jarum.
Jika anak sudah besar atau sudah tidak menyusui, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya segera setelah disuntik, misalnya dengan mengajaknya berbicara, bernyanyi atau memberinya mainan.
Untuk mencegah trauma jarum suntik pada anak, sebaiknya orangtua tidak perlu menakut-nakuti atau terus menerus membicarakan tentang imunisasi yang bisa membuat anak memikirkan hal-hal menyeramkan.
Orangtua bisa memberikan ketenangan menjelang disuntik dengan cara membuatnya merasa nyaman, senang, memegang tangannya dan mengajaknya berbicara tentang berbagai hal. Setelah anak disuntik berilah ia pujian bahwa ia telah menjadi anak yang pemberani dan ia sudah menjadi anak yang sehat. Karenanya orangtua memegang peranan penting untuk membantu si kecil agar tidak takut atau trauma dengan jarum suntik
Sumber : Detikhealth.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!