1. Definisi
• Infeksi kulit yang berupa papul (benjolan licin dan sewarna kulit), tidak nyeri dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu setahun.
• Penyakit ini mudah menular, namun hanya menyerang kulit tidak menyerang organ-organ dalam.
• Cara penularan yang biasa terjadi adalah lewat kontak langsung maupun kontak dengan benda lain yang terkontaminasi.
• Infeksi kulit yang berupa papul (benjolan licin dan sewarna kulit), tidak nyeri dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu setahun.
• Penyakit ini mudah menular, namun hanya menyerang kulit tidak menyerang organ-organ dalam.
• Cara penularan yang biasa terjadi adalah lewat kontak langsung maupun kontak dengan benda lain yang terkontaminasi.
Molluscum contagiosum (MC) adalah virus infeksi kulit yang relative umum paling sering menyerang anak - anak. Virus ini menyebabkan timbulnya benjolan keras (papules) yang tidak terasa sakit namun kadang terasa gatal dan biasanya hilang dalam satu tahun tanpa perawatan. Jika papules tersebut ada yang lecet atau terluka, infeksi dapat menyebar ke kulit sekitarnya.
Moluskum Kontagiosum di Muka
2. Predileksi
• Pada anak-anak, papul biasanya terdapat di wajah, leher, ketiak, kaki dan tangan.
• Pada orang dewasa, papul dapat ditemukan di daerah genital (kemaluan), perut bagian bawah, selangkangan, dan bokong sehingga dapat dikategorikan sebagai Penyakit akibat Hubungan Seksual. Kelainan ini tidak menyebabkan akibat yang serius, seperti pada Penyakit akibat Hubungan Seksual yang lain.
3. Epidemologi
• Moluskum kontagiosum dapat ditemukan di seluruh dunia, dengan angka kejadian paling tinggi di negara tropis.
• Walaupun biasanya terjadi pada anak-anak, penyakit ini dapat menyerang orang dewasa.
• Penyakit ini menyebar dengan cepat pada suatu komunitas yang padat, higienis kurang dan kurang mampu.
4. Etiologi
• Infeksi virus molluscum contagiosum, yang merupakan bagian dari virus pox.
• Virus ini sangat menular; bisa menular melalui sentuhan kulit langsung atau melalui hubungan seksual dan bisa menginfeksi kulit di bagian tubuh manapun.
5. Patofisiologi
Virus ini masuk ke kulit lewat kelenjar rambut dan mudah menular lewat kontak langsung kulit ke kulit atau kontak dengan benda yang terkontaminasi, seperti mainan atau gagang pintu. Virus ini juga menular melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Bila papul digaruk, virus ini dapat menyebar ke kulit di sekitarnya. Daerah lipatan kulit yang lembab, seperti di ketiak, dapat mempercepat penyebaran virus.
6. Manifestasi Klinis
• Terbentuknya papul yang cukup banyak.
• Papul merupakan benjolan yang berbatas tegas, licin, berbentuk kubah dan sewarna dengan kulit. Ukuran dari papul ini bervariasi, biasanya antara 2-6 milimeter.
• Di bagian tengah benjolan seringkali terdapat lekukan(delle) kecil yang berisi bahan seperti nasi dan berwarna putih, yang merupakan ciri khas untuk moluskum kontagiosum.
• Benjolan biasanya tidak terasa gatal ataupun nyeri dan bisa ditemukan secara tidak sengaja ketika penderita sedang menjalani pemeriksaan fisik.
• Papul ini dapat meradang secara spontan ataupun karena trauma akibat garukan. Papul yang meradang memberikan gambaran benjolan yang merah, dan hangat.
• Pada anak-anak, papul biasanya terdapat di wajah, leher, ketiak, kaki dan tangan.
• Pada orang dewasa, papul dapat ditemukan di daerah genital (kemaluan), perut bagian bawah, selangkangan, dan bokong sehingga dapat dikategorikan sebagai Penyakit akibat Hubungan Seksual. Kelainan ini tidak menyebabkan akibat yang serius, seperti pada Penyakit akibat Hubungan Seksual yang lain.
3. Epidemologi
• Moluskum kontagiosum dapat ditemukan di seluruh dunia, dengan angka kejadian paling tinggi di negara tropis.
• Walaupun biasanya terjadi pada anak-anak, penyakit ini dapat menyerang orang dewasa.
• Penyakit ini menyebar dengan cepat pada suatu komunitas yang padat, higienis kurang dan kurang mampu.
4. Etiologi
• Infeksi virus molluscum contagiosum, yang merupakan bagian dari virus pox.
• Virus ini sangat menular; bisa menular melalui sentuhan kulit langsung atau melalui hubungan seksual dan bisa menginfeksi kulit di bagian tubuh manapun.
5. Patofisiologi
Virus ini masuk ke kulit lewat kelenjar rambut dan mudah menular lewat kontak langsung kulit ke kulit atau kontak dengan benda yang terkontaminasi, seperti mainan atau gagang pintu. Virus ini juga menular melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Bila papul digaruk, virus ini dapat menyebar ke kulit di sekitarnya. Daerah lipatan kulit yang lembab, seperti di ketiak, dapat mempercepat penyebaran virus.
6. Manifestasi Klinis
• Terbentuknya papul yang cukup banyak.
• Papul merupakan benjolan yang berbatas tegas, licin, berbentuk kubah dan sewarna dengan kulit. Ukuran dari papul ini bervariasi, biasanya antara 2-6 milimeter.
• Di bagian tengah benjolan seringkali terdapat lekukan(delle) kecil yang berisi bahan seperti nasi dan berwarna putih, yang merupakan ciri khas untuk moluskum kontagiosum.
• Benjolan biasanya tidak terasa gatal ataupun nyeri dan bisa ditemukan secara tidak sengaja ketika penderita sedang menjalani pemeriksaan fisik.
• Papul ini dapat meradang secara spontan ataupun karena trauma akibat garukan. Papul yang meradang memberikan gambaran benjolan yang merah, dan hangat.
Moluskum Kontagiosum di Ketiak
Moluskum Kontangiosum di Kemaluan Wanita
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
8. Pengobatan
Moluskum kontagiosum bisa diobati dengan cara pembekuan atau pengangkatan benjolan dengan sebuah jarum.
Pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang normal, moluskum kontagiosum akan sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam waktu enam sampai 18 bulan. Karena moluskum kontagiosum dapat mudah menular, dokter biasanya akan merekomendasikan tindakan medis, terutama untuk orang dewasa.
Moluskum kontagiosum bisa diobati dengan cara pembekuan atau pengangkatan benjolan dengan sebuah jarum.
Pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang normal, moluskum kontagiosum akan sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam waktu enam sampai 18 bulan. Karena moluskum kontagiosum dapat mudah menular, dokter biasanya akan merekomendasikan tindakan medis, terutama untuk orang dewasa.
Tindakan medis ini meliputi pengangkatan papul melalui:
• Operasi
• Cryotherapy (pembekuan dengan nitrogen cair)
• Electrocautery (terapi dengan jarum)
• Terapi laser
- Bedah perawatan.
Bedah perawatan termasuk cryosurgery, dalam nitrogen cair yang digunakan untuk membekukan dan memusnahkan luka, serta mengangkut mereka dengan kuret. Penerapan nitrogen cair dapat menyebabkan pembakaran atau menyengat saat di rawat, yang mungkin dapat bertahan selama beberapa menit setelah pengobatan. Scarring atau hilangnya warna dari luka dapat menyulitkan perawatan. Dengan nitrogen cair, melepuh dapat membantu pengobatan, tetapi akan mengelupaskan dalam dua sampai empat minggu. Walaupun penggunaannya telah dilarang oleh FDA di Amerika Serikat dalam bentuk murni, formulanya tidak ditambahkan air, yang juga agen cantharidin yang panas sekali dapat efektif.
NB : Perlu dicatat bahwa cryosurgery mengangkut kuret dan tidak menimbulkan rasa sakit pada prosedurnya. Mereka juga dapat meninggalkan parut dan / atau randa – tanda tetap putih (depigmented).
- Laser.
Denyutan kuat celupan terapi laser untuk molluscum contagiosum mungkin pengobatan dari beberapa pilihan untuk luka dengan kerjasama pasien. (Dermatologic Bedah, 1998). Penggunaan denyutan kuat celupan laser untuk pengobatan dari MC telah didokumentasikan dengan hasil yang sangat baik. Luka disembuhkan tanpa scarring dalam waktu 2 minggu. Studi menunjukkan 96% - 99% dari luka diselesaikan dengan satu perawatan. Denyutan celupan laser cepat dan efisien, tetapi biaya yang menjadikannya kurang efektif dibandingkan pilihan lain. Juga, tidak semua kantor dermatologi ini telah menggunakan 585nm laser. Yang Penting untuk diingat bahwa pengangkatan tidak terlihat benjolan menyembuhkan penyakit. Virus ini pada kulit dan benjolan baru yang sering muncul selama satu tahun sampai badan menjadi kebal terhadap virus. Jadi setiap bedah perawatan diperlukan untuk mengulangi setiap waktu virus baru dari luka muncul.
Walaupun penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gatal, pada beberapa orang dapat timbul dermatitis di sekitar papul sehingga dapat menimbulkan rasa gatal. Pengobatan untuk gatal karena dermatitis dapat menggunakan krim atau salep hidrokortison (kortikosteroid). Namun krim atau salep ini dioleskan hanya di daerah dermatitis dan tidak pada papul moluskum kontagiosum. Kelainan ini dapat menjadi berat dan meluas pada orang dengan kekebalan tubuh yang lemah seperti pada penderita AIDS.
9. Pencegahan
Untuk mencegah penyebaran virus, dapat dilakukan:
1. Hindari menyentuh atau menggaruk papul.
2. Tidak pinjam meminjam barang pribadi seperti handuk, baju atau sisir.
3. Hindari kontak seksual sampai papul telah diobati dan sembuh
9. Pencegahan
Untuk mencegah penyebaran virus, dapat dilakukan:
1. Hindari menyentuh atau menggaruk papul.
2. Tidak pinjam meminjam barang pribadi seperti handuk, baju atau sisir.
3. Hindari kontak seksual sampai papul telah diobati dan sembuh
10. Prognosa.
Sebagian besar kasus molluscum akan dibersihkan secara alami dalam dua tahun (biasanya dalam 9 bulan). Sepanjang kulit tumbuh yang hadir, ada kemungkinan transmisi infeksi ke orang lain. Bila kulit tumbuh yang hilang, kemungkinan untuk menyebarkan infeksi tersebut ditutup. Tidak seperti sinanga virus, yang dapat tetap tidak aktif dalam tubuh untuk bulan atau tahun sebelum muncul kembali, molluscum contagiosum tidak tetap dalam tubuh, ketika kulit tumbuh tersebut telah pergi dari kulit dan tidak akan muncul lagi pada mereka sendiri. Namun, seperti yang umum terjadi, tidak ada imunitas permanen untuk virus, dan ada kemungkinan untuk menjadi terinfeksi lagi di masa yang akan datang atas hubungan ke orang yang terkena.
Sebagian besar kasus molluscum akan dibersihkan secara alami dalam dua tahun (biasanya dalam 9 bulan). Sepanjang kulit tumbuh yang hadir, ada kemungkinan transmisi infeksi ke orang lain. Bila kulit tumbuh yang hilang, kemungkinan untuk menyebarkan infeksi tersebut ditutup. Tidak seperti sinanga virus, yang dapat tetap tidak aktif dalam tubuh untuk bulan atau tahun sebelum muncul kembali, molluscum contagiosum tidak tetap dalam tubuh, ketika kulit tumbuh tersebut telah pergi dari kulit dan tidak akan muncul lagi pada mereka sendiri. Namun, seperti yang umum terjadi, tidak ada imunitas permanen untuk virus, dan ada kemungkinan untuk menjadi terinfeksi lagi di masa yang akan datang atas hubungan ke orang yang terkena.
Sumber Referensi :
- http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/03/moluskum-kontagiosum.html
- http://profesionalnurse.blogspot.com/2008/12/v-behaviorurldefaultvml-o.html
empeknya gatel
BalasHapus