Olahraga secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan seseorang. Namun bila dilakukan secara berlebihan dan tidak diimbangi dengan istirahat cukup dan makanan bergizi, maka olahraga bisa menyebabkan terganggunya siklus menstruasi.
Tidak teratur menstruasi atau amenore sering terjadi pada atlet wanita yang terlalu banyak melakukan olahraga namun tidak diimbangi dengan istirahat cukup dan makan makanan bergizi.
Amenore sebenarnya adalah sebuah gangguan serius yang dapat memiliki konsekuensi yang berbahaya. Jika Anda mengalami periode menstruasi yang tidak teratur atau tertunda, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan.
Dengan amenore primer, olahraga berat di usia muda dapat menyebabkan terlambat menarche atau tertundanya menstruasi pertama. Penari balet yang sering memulai pelatihan berat oleh sejak usia 9 tahun sangat rentan mengalami kondisi tersebut. Sekitar 24 hingga 40 persen balerina mengalami menarche tertunda, seperti dilansir SportsDoctor dan dikutip detikhealth.
Amenore sekunder terjadi bila tidak adanya tiga periode menstruasi berturut-turut setelah seorang wanita telah mengalami dua atau lebih menstruasi normal. Amenore didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan tes darah, sebelum mengidentifikasi terlalu banyak olahraga sebagai penyebabnya.
Olahraga berlebihan bisa menyebabkan terlambatnya menstruasi karena tubuh memerlukan jumlah tertentu dari kalori, protein dan lemak yang dibutuhkan untuk menjaga menstruasi tetap normal.
Olahraga berlebihan dan stres metabolik juga bisa menyebabkan kerusakan kelenjar hipotalamus, yang mempengaruhi pelepasan LS dan FSH, yaitu hormon hipofisis yang memicu ovulasi (kesuburan).
Diet kronis disertai dengan olahraga yang berlebihan bisa menyebabkan wanita mengalami amenore. Menurut artikel Clinical Endocrinology and Metabolism, pasien yang menderita amenore biasanya berbadan kurus dengan berat banda di bawah normal, lemak tubuh rendah dan BMI rendah.
Amenore dikaitkan dengan beberapa kondisi berbahaya. Banyak dokter olahraga mengklasifikasikan amenorhea bersama dengan osteoporosis dan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia sebagai salah satu bagian dari sindrom yang dikenal sebagai tiga serangkai yang tidak sehat atlet wanita, yang ditunjukkan dengan penurunan berat badan, kelelahan dan gangguan konsentrasi.
Pelari wanita dengan amenore sering memiliki tingkat cedera yang lebih tinggi, dengan patah tulang lebih sering di femur, tibia, tulang metatarsal dan fibula, serta kepadatan tulang yang lebih rendah.
Tidak teratur menstruasi atau amenore sering terjadi pada atlet wanita yang terlalu banyak melakukan olahraga namun tidak diimbangi dengan istirahat cukup dan makan makanan bergizi.
Amenore sebenarnya adalah sebuah gangguan serius yang dapat memiliki konsekuensi yang berbahaya. Jika Anda mengalami periode menstruasi yang tidak teratur atau tertunda, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan.
Dengan amenore primer, olahraga berat di usia muda dapat menyebabkan terlambat menarche atau tertundanya menstruasi pertama. Penari balet yang sering memulai pelatihan berat oleh sejak usia 9 tahun sangat rentan mengalami kondisi tersebut. Sekitar 24 hingga 40 persen balerina mengalami menarche tertunda, seperti dilansir SportsDoctor dan dikutip detikhealth.
Amenore sekunder terjadi bila tidak adanya tiga periode menstruasi berturut-turut setelah seorang wanita telah mengalami dua atau lebih menstruasi normal. Amenore didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan tes darah, sebelum mengidentifikasi terlalu banyak olahraga sebagai penyebabnya.
Olahraga berlebihan bisa menyebabkan terlambatnya menstruasi karena tubuh memerlukan jumlah tertentu dari kalori, protein dan lemak yang dibutuhkan untuk menjaga menstruasi tetap normal.
Olahraga berlebihan dan stres metabolik juga bisa menyebabkan kerusakan kelenjar hipotalamus, yang mempengaruhi pelepasan LS dan FSH, yaitu hormon hipofisis yang memicu ovulasi (kesuburan).
Diet kronis disertai dengan olahraga yang berlebihan bisa menyebabkan wanita mengalami amenore. Menurut artikel Clinical Endocrinology and Metabolism, pasien yang menderita amenore biasanya berbadan kurus dengan berat banda di bawah normal, lemak tubuh rendah dan BMI rendah.
Amenore dikaitkan dengan beberapa kondisi berbahaya. Banyak dokter olahraga mengklasifikasikan amenorhea bersama dengan osteoporosis dan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia sebagai salah satu bagian dari sindrom yang dikenal sebagai tiga serangkai yang tidak sehat atlet wanita, yang ditunjukkan dengan penurunan berat badan, kelelahan dan gangguan konsentrasi.
Pelari wanita dengan amenore sering memiliki tingkat cedera yang lebih tinggi, dengan patah tulang lebih sering di femur, tibia, tulang metatarsal dan fibula, serta kepadatan tulang yang lebih rendah.
Sumber : Wolipop.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!