Ilmuwan memperingatkan beberapa obat herbal yang diminum dalam jangka sebelum dan sesudah operasi bisa menempatkan risiko bagi kesehatan. Obat herbal tertentu dapat menimbulkan efek bahaya ketika dikombinasikan dengan obat dokter.
Menurut review tim dari Michigan State University, banyak terapi komplementer (terapi pelengkap seperti herbal) yang bisa memiliki efek samping berbahaya bila dikombinasikan dengan obat yang diresepkan dokter selama sebelum dan setelah operasi.
Namun banyak pasien sering tidak mengungkapkan bahwa mereka menggunakan obat-obatan alternatif kepada dokternya. Ini bisa menyebabkan risiko yang fatal, terlebih bila hal tersebut dilakukan menjelang operasi.
Menurut review tim dari Michigan State University, banyak terapi komplementer (terapi pelengkap seperti herbal) yang bisa memiliki efek samping berbahaya bila dikombinasikan dengan obat yang diresepkan dokter selama sebelum dan setelah operasi.
Namun banyak pasien sering tidak mengungkapkan bahwa mereka menggunakan obat-obatan alternatif kepada dokternya. Ini bisa menyebabkan risiko yang fatal, terlebih bila hal tersebut dilakukan menjelang operasi.
"Salah satu alasan utama pasien tidak mengungkapkan penggunaan perawatan medis komplementer dan alternatif adalah bahwa mereka mungkin tidak percaya dengan informasi penting dari dokter dan mereka merasa aman untuk menggunakan semua yang alami," jelas Dr David Rispler dari Michigan State University, seperti dilansir Dailymail.
Dr Rispler juga menambahkan pasien tidak melaporkan penggunaan obat komplementer dan alternatif karena mereka merasa khawatir dokter mungkin akan berprasangkan terhadap penggunaan suplemen.
Dr Rispler juga menambahkan pasien tidak melaporkan penggunaan obat komplementer dan alternatif karena mereka merasa khawatir dokter mungkin akan berprasangkan terhadap penggunaan suplemen.
"Tapi suplemen herbal dapat memiliki dampak negatif pada pasien baik sebelum dan setelah operasi, dan dapat berinteraksi dengan obat-obatan konvensional yang digunakan untuk mengelola kondisi kronis," ujar Dr Rispler.
Obat dokter dan suplemen herbal dapat berinteraksi dalam berbagai cara. Dalam beberapa kasus obat dan herbal mungkin memiliki tindakan serupa dalam tubuh, yang dapat menciptakan efek ganda yang justru merusak.
Obat dokter dan suplemen herbal dapat berinteraksi dalam berbagai cara. Dalam beberapa kasus obat dan herbal mungkin memiliki tindakan serupa dalam tubuh, yang dapat menciptakan efek ganda yang justru merusak.
Misalnya, menggabungkan obat antikoagulan (mencegah pembekuan darah) seperti warfarin dengan suplemen herbal seperti feverfew atau bawang putih dapat meningkatkan risiko perdarahan yang abnormal.
Dalam kasus lain, suplemen herbal mungkin menetralkan efek obat dokter. Sebagai contoh suplemen yang merangsang sistem kekebalan tubuh seperti zinc dapat bekerja melawan obat penekan kekebalan tubuh seperti siklosporin.
Dalam kasus lain, suplemen herbal mungkin menetralkan efek obat dokter. Sebagai contoh suplemen yang merangsang sistem kekebalan tubuh seperti zinc dapat bekerja melawan obat penekan kekebalan tubuh seperti siklosporin.
Berikut beberapa herbal yang menimbulkan efek bahaya bila dikombinasikan dengan obat dokter :
Suplemen herbal | Obat dokter |
Feverfew, jahe, cranberry, St John's Wort dan ginseng | Obat anti pembekuan darah warfarin |
Feverfew, jahe dan gingko | Aspirin |
Zinc dan bawang putih | Imunosupresan siklosporin |
Valerian | Obat anastetik |
St John's Wort | Obat transplantasi |
Glucosamine, chondroitin | Agen pembekuan darah |
Black cohosh | Obat kanker tamoxifen |
Cat's claw | Obat tekanan darah |
Sumber : Detikhealth.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!