Rabu, 02 Februari 2011

Terapi Cairan

Pengertian : Tindakan yang dilakukan dengan pemberian cairan untuk mengatasi syok dan menggantikan volume cairan yang hilang akibat perdarahan atau dehidrasi

Tujuan : Untuk menggantikan volume cairan tubuh yang hilang sebelumnya, menggantikan cairan hilang yang sedang berlangsung dan mencukupi kebutuhan cairan sehari

Penilaian klinis kebutuhan cairan :
  • Nadi ada dan penuh berarti volume sirkulasi adekuat
  • Ekstremitas (telapak tangan/kaki) kemerahan/pink dan Capillary Refill Time kembali cepat < 2 detik berati sirkulasi adekuat
  • Edema perifer dan ronki paru mungkin terjadi hipervolumia
  • Takikardi saat istirahat, tekanan darah menurun bisa jadi sirkulasi abnormal
  • Turgor kulit menurun, mukosa mulut kering dan kulit tampak keriput : defisit cairan berat
  • Produksi urin yang rendah bisa jadi karena hipovolumia
Jalur masuk Cairan :
  • Enteral : oral atau lewat pipa nasogastric
  • Parenteral : lewat jalur pembuluh darah vena
  • Intraoseous : pada pasien balita
Jenis-jenis cairan :
  • Enteral : oralit (oral rehidration solution), larutan gula garam, larutan air tajin dll.
  • Parenteral : kristaloid, koloid dan transfusi

Cairan parenteral
Kristaloid :
  • Kelompok cairan non ionik yang kebanyakan bersifat iso-osmolar
  • Tidak mengandung partikel onkotik sehingga tidak menetap di intravascular
  • Cairan ini baik untuk tujuan mengganti kehilangan volume terutama kehilangan cairan interstisial.
  • Harganya murah, tidak menyebabkan reaksi anafilaksis
  • Pemberian berlebih akan menyebabkan edema paru dan edema perifer.
  • Untuk resusitasi digunakan Ringer Laktat (RL), Ringer Asetat (RA) dan NaCl 0,9%
Koloid :
  • Cairan yang mengandung partikel onkotik yang dapat menyebabkan tekanan onkotik
  • Sebagian besar menetap di intravaskuler
  • Koloid yang bersifat plasma ekspander akan menarik cairan ekstravaskuler ke intravaskuler
  • Dapat menyebabkan reaksi anafilaksis
  • Harganya mahal
  • Pemberian berlebih dapat menyebabkan edema paru tetapi tidak akan menyebabkan edema perifer.
  • Untuk resusitasi digunakan Dekstran, HES, gelatin
Transfusi darah :
  • Dipertimbangkan pemberiannya bila hemodinamika tidak stabil meskipun cairan sudah cukup banyak dan hemoglobin < 7 g/dl serta pasien masih berdarah kecuali pada penderita jantung, hemoglobin < 10 g/dl harus ditranfusi
  • Penyediaannya membutuhkan golongan darah donor dan resipien serta cross check darah
  • Agar aman diperlukan pemeriksaan darah yang lengkap seperti malaria, hepatitis, HIV dan lain-lain
  • Dapat menyebabkan reaksi tranfusi
  • Untuk resusitasi biasanya dalam bentuk Whole Blood Concentrate (WBC).
  • Merupakan pilihan terakhir oleh karena bersifat RED ( Rare Expensive Dangers). Rare = penyediaannya terbatas, Expensive = harganya mahal, Dangers = berbahaya karena bisa menyebabkan reaksi transfusi dan penyebaran penyakit.

Pergantian cairan sesuai  perkiraan jumlah darah yang hilang (Estimate Blood Loss) :
  • Kristaloid (Ra, NaCl 0,9 %, RA) : 2 – 4 kali EBL
  • Koloid
- Gelatin : 2 kali EBL
- Dekstran, HES : 1 kali EBL

0 Komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!