Kamis, 21 Juli 2011

Pria Lebih Pelupa Daripada Wanita

 Tahukah Anda? Pria Lebih Pelupa Daripada Wanita

Anda sering mengeluhkan pasangan yang tampaknya sering pura-pura lupa mengerjakan tugas yang Anda berikan? Misalnya, Anda memintanya untuk membuatkan susu untuk si kecil sementara Anda memasak, dan 15 menit kemudian Anda mendapati dirinya masih melotot di depan TV? Yang lebih parah, ia mengatakan Anda tak pernah memintanya untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal seperti ini sering sekali terjadi. Anehnya, ia tak pernah lupa ketika harus mengingat jadwal pertandingan bola yang berlangsung dini hari.

Fakta ini bukan menunjukkAan bahwa daya ingat pria sifatnya selektif, melainkan karena pria memiliki suatu alasan atas ketidakmampuannya bersaing dengan hal-hal yang dilakukan perempuan.

Menurut sebuah studi baru, mild cognitive impairment (MCI), yang biasanya muncul sebagai gejala kehilangan memori secara ringan, satu setengah kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Studi yang diterbitkan di jurnal Neurology edisi September ini diikuti oleh 2.050 orang usia 70-89 tahun di Olmstead County, Minnesota. Sebanyak 14 persen responden perempuan ternyata mengalami MCI, sedangkan jumlah pria mencapai 20 persen. Para peneliti tampak terkejut dengan penemuan ini. Mengapa demikian?

Menurut pemimpin studi, Dr Ronald Peterson, yang juga direktur Mayo Clinic's Alzheimer's Disease Research Center di Rochester, Minn., dan anggota American Academy of Neurology, demensia dan Alzheimer lebih banyak terjadi pada wanita. Karena fakta tersebut, Peterson mengira wanita akan menderita masalah kehilangan memori lebih awal daripada pria.
"Kami tidak mengerti apa makna dari hasil penelitian ini," katanya. "Kebanyakan dari kami merasa bahwa ada lebih banyak wanita yang mengalami demensia, karena mereka hidup lebih lama daripada pria."

Tetapi mungkin saja, masih menurut Peterson, pria mengalami memory loss lebih awal. Gejalanya lebih ringan dan lebih lama, karena mereka tidak hidup lebih lama daripada kaum perempuan. Oleh karenanya, mereka juga tidak hidup cukup lama untuk mengembangkan Alzheimer atau tipe lain dari demensia.

Bahwa pria mengalami masalah memori yang lebih besar, Peterson memperkirakan tidak ada hubungannya dengan tanda-tanda awal demensia. Kemungkinan hal ini merupakan akibat penyakit vaskuler seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, yang masing-masing bisa memengaruhi kemampuan kognitif.

Studi dari Alzheimer's Disease Research Center ini juga menunjukkan bahwa orang-orang dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah dan tidak menikah, cenderung mengalami MCI. "Hal ini benar-benar merefleksikan fakta bahwa seseorang dengan pendidikan yang lebih tinggi kemungkinan memiliki cadangan kognitif dan dapat mengkompensasi kehilangan memori ringan lebih baik," ujar Peterson. Sedangkan orang yang menikah, tambahnya, cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih kuat. Hal ini merupakan faktor gaya hidup yang memengaruhi kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.
Jadi jika Anda kerap lupa dimana meletakkan kunci mobil atau kacamata Anda, tak perlu khawatir bahwa Anda tengah mengembangkan gejala demensia. "Beberapa kelupaan juga merupakan bagian normal dari proses penuaan," kata Peterson.

Tak perlu resah jika Anda lupa harus menelepon seseorang, atau lupa membawa dompet. Kita semua bisa lupa ketika perhatian dialihkan, khususnya jika kita sering melakukan multitasking. Namun ketika Anda selalu melupakan informasi penting seperti jadwal ke dokter, janji makan siang dengan teman, maka Anda punya alasan untuk khawatir. Segera periksakan diri ke dokter.




0 Komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!