Wanita berpayudara padat kemungkinan mengalami risiko kanker payudara
lebih besar ketimbang wanita yang kepadatan payudaranya kurang. Karena
salah satu gejala kanker adalah kepadatan payudara.
Temuan ini menyarankan dokter untuk memeriksa kepadatan payudara sebelum memutuskan pengobatan kanker.
Sebuah penelitian dari Swedia menemukan bahwa wanita dengan payudara yang lebih padat memiliki risiko kekambuhan kanker payudara sebesar 2 kali lipat daripada wanita yang payudaranya kurang padat. Kekambuhan ini bisa menyerang payudara yang sama atau kelenjar getah bening di sekitarnya.
"Kami menemukan bahwa wanita dengan prosentase kepadatan payudara 25% atau lebih memiliki peningkatan risiko kekambuhan kanker payudara 2 kali lipat pada payudara yang padat atau kelenjar getah bening di sekitarnya daripada wanita dengan kepadatan kurang dari 25 persen," kata Dr Louise Eriksson dari Institut Karolinska di Stockholm seperti dilansir Healthday.
Namun dr Eriksson menjelaskan bahwa kepadatan payudara tidak meningkatkan risiko penyebaran sel kanker dan tidak mengancam nyawa. Kepadatan payudara dapat ditentukan lewat tes mamografi. Tingkat kepadatannya bervariasi di antara wanita dan menurun seiring pertambahan usia, khususnya saat menopause.
Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan tes mammogram dan melihat hasil pengobatan pada 1.800 orang wanita yang telah mengalami menopause. Para peserta berusia 50-74 tahun yang ambil bagian dalam penelitian besar mengenai kanker payudara di Swedia pada tahun 1993-1995.
Temuan ini disajikan dalam Konferensi Kanker Payudara Eropa yang diselenggarakan di Wina, Austria. Peneliti memaparkan, jaringan payudara yang padat meningkatkan kemungkinan terkena kanker. Namun peneliti belum dapat menentukan apakah kepadatan payudara mempengaruhi kekambuhan kanker.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa kepadatan payudara setelah diagnosis juga harus dipertimbangkan, bukan hanya saat dilakukan diagnosis. Sebaiknya wanita dengan payudara padat lebih sering dipantau untuk jangka waktu yang lebih lama agar cepat diketahui jika ada kekambuhan," kata Eriksson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan payudara sangat berbeda. Pada perempuan yang diteliti, kepadatan terendahnya adalah kurang dari 1 persen sedangkan kepadatan tertinggi mencapai 75-80 persen. Rata-rata kepadatan peserta penelitian sebesar 18%. Namun peneliti masih belum memahami mengapa payudara yang padat bisa mempengaruhi kekambuhan kanker.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!