Tampilkan postingan dengan label Biografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biografi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 September 2011

Asal Mula Kelahiran Organisasi TRIAD ( Mafia Dari Cina)

Semula bernama Tian Di Hui (Langit, Bumi, dan Manusia) Didirikan pada 1760-an, dengan tujuan menumbangkan kekaisaran Manchu-Dinasti Qing dan merestorasi peraturan Han di Cina. Dinasti Qing tumbang pada 1911. Komunitas yang awalnya bersifat patriotis ini kemudian berubah tak terarah. Juga, tak terlibat dan tak ikut menikmati kemajuan Cina. Mereka marah dan depresi, namun tak mampu mengubah jalan hidup pemberontak yang mendarah daging selama dua abad lebih. Akhirnya , mereka berkembang menjadi organisasi kriminal underground. Inil-ah awal mulanya TRIAD yang kita kenal. 

DR Sun Yat Sen

Sampai dengan berkuasanya DR Sun Yat Sen yang membentuk Republik Rakyat China Triad banyak mendapat fasilitas karena menurut sumber yang bisa di percaya DR Sun Sat Sen udah ikut menjadi anggota triad sejak beliau masih muda beliau terbang dari amerika ke RRC untuk menjadi presiden.sampai dengan berkuasanya Ciang Kai Sek Triad juga masih mendapat fasilitas. 


Chiang Kai Sek

Pada 1949, partai Komunis mengambil alih pemerintah Cina dan menerapkan pengawasan ketat. Hal ini mengakibatkan para anggota TRIAD menyingkir ke daerah selatan, Hongkong, guna melanjutkan kegiatan. Sekitar 1960 s/d 70-an tersiar kabar bahwa mereka sering bekerja sama dengan kepolisian dalam mengontrol wilayah kekuasaan TRIAD. Hal ini menimbulkan korupsi di tubuh kepolisian. Sebab, kepolisian harus mendanai aktivitas TRIAD sebagai imbalan. Pada 1974, Komisi Independen Pemberantas Korupsi (ICAC) mengatasi masalah ini yang mengakibatkan TRIAD kehilangan sumber dana utamanya, hingga akhirnya mereka beralih ke perdagangan underground. 


Terdapat sekita 57 komunitas di Hongkong. Kekuatannya terus meningkat, namun tetap ‘merendah’. Mereka kejam dalam urusan kriminal. Skala keanggotaannya sangat rumit. Kekuatannya lebih kuat dari yang diperkirakan. Mereka beroperasi dalam skala yang sangat kecil dan membatasi kekerasan antar anggota geng untuk menghindari sorotan publik. Tak ada figur pemimpin, namun secara umum mereka tergabung dari beberapa kelompok independen yang sederajat, sehingga tidak dapat sling perintah dan perbedaan level. Kekuatan sesungguhnya berada di level bawah dari hirarki-nya. Biasanya seorang petarung membawahi sekitar 15 anggota aktif yang menguasai jalanan, gedung, pasar, lapangan, atau taman. Mereka juga memiliki kode numerik sendiri untuk membedakan posisi dalam geng, seperti 426 yang berarti ‘petarung’, 489 ‘ketua’, 438 ‘deputi ketua’, 25 ‘mata-mata’ atau ‘pengkhianat’, dan lain-lain.

Untuk menjadi anggota TRIAD, harus menjalankan upacara dengan mengucapkan 36 butir sumpah, 3 butir di antaranya:

  • ‘Setelah memasuki gerbang Hung I, saya harus memperlakukan orangtua dan kerabat dari saudara sesumpah saya sebagai keluarga saya sendiri. Jika saya melanggar saya bersedia mati disambar lima petir.’
  • ‘Saya tidak akan berkonspirasi dengan orang lain untuk mencurangi saudara sesumpah saya dalam berjudi. Jika terjadi saya akan mati oleh pedang anggota-anggota saya sendiri.’
  • ‘Jika saya mengetahui bahwa Pemerintah mencari saudara sesumpah saya, maka saya akan segera memberitahu saudara sesumpah saya tersebut agar ia dapat melarikan diri dengan segera. Jika melanggar saya akan mati disambar lima petir.’

Aktivitas TRIAD di Luar Negeri

Aktivitas TRIAD di luar negeri aktif di kota-kota berpopulasi orang Cina yang cukup besar, seperti San Fransisco, New York, Seattle, Chicago, Sacramento, Boston, Los Angeles, Las Vegas, Auckland, New Orleans, Van Couver, Toronto, dan Sao Paulo. Dan, diperkirakan London, Manchester, dan Amsterdam merupakan pusat baru aktivitas TRIAD. Mereka sering terlibat dalam penyelundupan imigran ilegal dari Asia Timur yang menuju Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris. 


Organisasi Kriminal TRIAD

Saat ini posisi TRIAD lebih mirip seperti organisasi bisnis. Interaksi antar kekuatan geng TRIAD di Cina daratan, Taiwan, Macau, dan Hongkong tidak menghindar dari perhatian pihak berwenang setempat, namun justru mendapat banyak keuntungan. Pasar terbesar saat ini berada di Cina daratan, dan mereka sangat berorientasi pada bisnis. Mereka mengejar uang dalam jumlah besar lewat jalan apapun

Organisasi kriminal Tionghoa adalah gengster beretnis Tionghoa yg terlibat dlm kegiatan ilegal. Geng2 ini yang diselidiki MID (Departemen Intel Militer) RRT dpt dikategorikan sbg dua kelompok :

  • organisasi kriminal tradisional (contoh: Triad Wo Hop To, Triad 14K)
  • organisasi kriminal yang non-tradisional (contoh: geng Fuqing dan Taihuancai alias "Big Circle Boys").
Kelompok triad Tionghoa ini berbasis dan Hong Kong, Macau, Taiwan dan negara lain dimana terdpt komunitas etnis Tionghoa yang besar spt Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang dan Asia Tenggara. Kelompok triad ini memiliki kesamaan berikut: asal usul sejarah yg berusia bbrp ratus thn, struktur organisasi hirarkis yang kukuh dan upacara yang mengikat tiap2 anggota satu sama lain. Misalnya, San Yee On dr etnis Tiociu secara khusus didirikan org Tiociu yang merupakan minoritas di Hong Kong yang mayoritas org Konghu, mereka memiliki struktur organisasi hirarkis yang kukuh spt misalnya upacara pelantikan anggota baru dan upacara naik pangkat bagi anggota yg mencapai pangkat org dlm. 


Pemimpin kelompok triad tdk langsung mengelola kegiatan anggotanya di negara lain, tetapi pengaruh mereka meluas secara internasional disebabkan kekuatan finansial dan hubungan bisnis global dan hubungan pribadi yang mereka miliki. Sbgn besar anggota senior dr kelompok triad yang telah berdiri lama adalah pengusaha yang kurang terlibat dlm kegiatan usaha yang sah. 


Banyak diantara mereka telah memperoleh paspor negara asing, tmsk para anggota keluarga mereka dan mereka telah melakukan diversifikasi dlm usaha mereka dan berinvestasi keuntungan dr kegiatan kriminal yang mereka dptkan di negeri lain. Mereka melakukan kerjasama dgn anggota triad di luar negeri dlm kejahatan  internasional spt misalnya pengederan narkoba, penyelundupan pendatang ilegal, penipuan kartu kredit, pencurian peralatan komputer dan kendaraan bermotor, pembajakan hak cipta intelktual dan pencucian uang.

Dgn beberapa pengecualian, struktur organisasi triad Tionghoa jaman sekarrng lebih sederhana. Orang dalam tadi mendikte bawahan mereka mengenai kegiatan kriminal yang dlm mana hrs mrk libatkan diri dan sebaliknya.

Tingkat smp mana org dlm mendaptkan kelebihan dlm bentuk uang dr kedudukan mereka dlm hirarki triad itu berbeda-beda. Orang yang langsung memimpin organisasi kriminal beruntung drpdnya sdgkan org lain bagi siapa pangkat tinggi merupakan pahal tersendiri, bisa jd tdk menerima bagian secara langsung dr keuntungan yang berasal dr kegiatan anggota. Sebagai besar kelompok triad telah mengalami desentralisasi sejauh mana tdk ada lagi komite pusat utama utk mempersatukan faksi-faksi dari kelompok yang terlibat konflik satu sama lain agar memperoleh kontrol di wilayah masing-masing. 


Anggota triad modern yang hanya mencari keuntungan pribadi adalah wirausaha yang individualis. Mereka pindah dari satu kelompok triad ke yg lain semau mereka dan jarang sekali mereka setia pd organisasi  dimana mereka menjadi anggota. Mereka sangat perhitungan mengenai kelebihan yang bisa mereka dapatkan dari Dai Lo (kakak) mereka. Jika mereka tdk puas dengan hubungan itu, mereka bisa mendatangi seorang Dai Lo yang baru dr kelompok triad lain dan minta bergabung. Mereka memanfaatkan kelompok triad mereka sbg basis kekuasaan yang memberikan mereka suatu jaringan dimana mereka dpt menghimpun sumber daya utk mengatur kegiatan kriminal demi uang panas yang datang cepat.

Apa Kaitan Chiang Kai-shek, Sun Yat-Sen dan Triad

Triad punya sejarah yang panjang, Triad juga tidak dapat disamakan dengan organisasi sejenis seperti Yakuza di Jepang ataupun Mafia di Italia. Triad di dalam sejarah Tiongkok mempunyai sebuah kedudukan yang tidak dapat dinihilkan. 


Chen Yong-hua (Tan Eng-hoa)
Asal mula Triad sebagai sebuah organisasi rahasia telah mulai dicatat sekitar masa pemerintahan Kangxi, namun karena organisasi ini rahasia, maka tidak ada catatan sejarah resmi mengenainya. Pendirinya juga tidak diketahui. Sampai sekarang, para sejarahwan masih punya beberapa versi tentang pendiri Triad ini, versi pertama menunjuk kepada Chen Yong-hua (Tan Eng-hoa) yang merupakan penasehat dari Koxinga di Taiwan. Versi lain mengatakan bahwa pendirinya adalah Lin Shuang-wen (Lim Song-bun) yang pernah saya singgung di posting saya sebelumnya tentang pemberontakan orang Taiwan terhadap Dinasti Qing. 


Namun sebuah versi yang lebih berlatar belakang sejarah adalah kontribusi Shaolin dalam pembentukan Triad ini. Suku Tibet memberontak terhadap Qing, Shaolin atas permintaan pemerintah membantu memadamkan pemberontakan itu, namun setelah pemadaman, Shaolin sendiri dituduh pemerintah sebagai pembangkang. Ini menyebabkan Shaolin direpresi dan Shaolin akhirnya membentuk Triad untuk melawan Qing. 

Siapa pendirinya tidaklah penting, namun para sejarahwan sepakat bahwa Triad muncul di penghujung pemerintahan Kangxi sampai pemerintahan Yongzheng, sekitar tahun 1700 - 1740.

Apa Tujuan Pembentukan Triad

Tujuan pembentukan Triad adalah “fan qing fu ming”, sebuah slogan yang menyerukan perlawanan kepada Qing untuk mengembalikan kejayaan Ming. Qing adalah rezim Manchuria, Ming adalah rezim Han. Triad kemudian mengadakan gerakan bawah tanah karena secara terang2an direpresi oleh pemerintah Qing.  Triad sering memberontak di selatan Tiongkok, karena di utara pemerintah Qing relatif lebih berpengaruh. Pemberontakan Taiping juga dibantu oleh Triad di Guangdong dan Fujian. 


Pu Yi Kaisar Terakhir Dinasti Qing

Asal Mula Kata Triad

Triad diambil dari nama Tionghoa “San He Hui” "Perkumpulan Tiga Unsur” yang sebenarnya merupakan nama lain daripada nama organisasi rahasia ini. Nama asli organisasi rahasia ini di zaman tersebut adalah “Tian Di Hui” “Perkumpulan Langit dan Bumi”. San He Hui sendiri muncul setelah menambahkan unsur Manusia ke dalam 2 unsur lainnya, Langit dan Bumi.Triad juga terkenal dengan nama lainnya, “Hong Men”"Sekte Hong”.
 

Kaitan Sun Yat-sen dan Chiang Kai-Shek dengan Triad
Sun Yat-sen menggunakan kekuatan Triad untuk konsolidasi revolusi menumbangkan rezim Qing. Sun Yat-sen dalam beberapa kesempatan mengucapkan terima kasih kepada organisasi ini atas bantuan konsolidasi kekuatan yang memang tidak dipunyai oleh Sun. 


Chiang Kai-shek lain lagi. Ia tidak berkaitan dengan Triad, melainkan organisasi rahasia lainnya, Qing Bang. Qing Bang ini juga muncul di zaman Qing, namun tidak mempunyai tujuan “fan qing fu ming”. Mereka hanya berorganisasi sebagai oposisi pemerintah, menyerukan mogok kerja atau bertindak sebagai penjaga keamanan bagi kalangan asing di wilayah konsesi. 


Chiang Kai-shek dekat dengan seorang tetua Qing Bang di Shanghai, Du Yue-sheng. Du Yue-sheng ini banyak membantu Chiang dalam melaksanakan “program2″ Chiang yang rahasia misalnya membantu melenyapkan lawan politiknya, merepresi gerakan buruh dan lain2. Ini yang menyebabkan banyak orang mengira Chiang adalah orang Qing Bang. Namun memang ada catatan menyebutkan bahwa Chiang adalah anggota Qing Bang sebelum ia masuk dinas militer.

Perkembangan Triad di Zaman Sekarang

Triad setelah membantu menumbangkan rezim Qing, tidak menuntut pendirian kembali Dinasti Ming. Misi yang diemban Triad selesai sudah. Namun Triad tidak bubar, melainkan berubah menjadi organisasi rahasia dalam bentuk dan misinya yang lain. Triad berkembang sendiri2 dengan subur di Taiwan, Hongkong dan Makau. Di daratan, sejak berkuasanya komunis, organisasi rahasia ini otomatis direpresi dan digencet ruang geraknya. 


Triad masih ada di Taiwan dengan nama “Hong Men”, sekarang telah menjadi organisasi rahasia yang resmi. Triad di HK berkembang menjadi organisasi kejahatan mirip Yakuza dan Mafia. Namun setelah pembentukan Badan Anti Korupsi di HK, Triad tidak seganas dulu lagi. Selain itu Triad, masih banyak organisasi lainnya yang resmi maupun tidak resmi. Organisasi seperti ini terkadang dijadikan teman, terkadang dijadikan lawan oleh pemerintah Taiwan maupun HK, ditandai dengan operasi2 pemberantasan yang dilakukan bila pemerintah menganggap organisasi rahasia tadi telah kelewat batas. Hal yang sama juga dilakukan oleh polisi Jepang. Masing2 memegang aturan, sehingga di Jepang ada slogan “Polisi menjaga keamanan di siang hari, Yakuza menjaga keamanan di malam hari”.


Sumber : Haxims.blogspot.com



 

Selasa, 21 Juni 2011

Profil Atsuto Uchida


1. Profil
Atsuto Uchida (Lahir 27 Maret 1988 di Kannami, Shizuoka, Jepang) adalah pemain sepak bola Jepang. Dia adalah wingback kanan. Uchida bermain di Divisi 1 J. League bersama Kashima Antlers

2. Perjalanan Karir 
Uchida dididik di dan bermain untuk Shimizu Higashi High School sebelum bergabung dengan Kashima Antlers tahun 2006. Pada tanggal 5 Maret 2006, ia memulai debutnya untuk Kashima pada usia 17 di pembuka-musim melawan Sanfrecce Hiroshima, karena yang ia tetap fixture dalam starting eleven gol pertamanya sebagai pemain sepakbola profesional datang. tanggal 21 Maret 2006 ketika ia mencetak gol melawan Ventforet Kofu. Ia juga dipilih oleh suara populer untuk bermain di pertandingan Liga J. 2006 All-Star Soccer. Pada tanggal 13 Juni 2010, klub Jerman FC Schalke 04 mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani internasional Jepang pada kontrak tiga tahun.

Karir Internasional
Ia mewakili Jepang di tingkat bawah umur beberapa Dia adalah bagian dari tim Jepang untuk AFC Youth Championship 2006 final-host oleh India dan Jepang. Selesai runner-up. Dia juga mengambil bagian dalam 2007 FIFA U-20 putaran final Piala Dunia diselenggarakan oleh Kanada.


Pada tahun 2006, dia menerima panggilan internasional-up dari pelatih nasional Ivica Osim namun tidak bermain game apa saja. Ia akhirnya membuat debut internasional penuh untuk Jepang pada tanggal 26 Januari 2008 di pertandingan persahabatan melawan Chile di National Olympic Stadium di Tokyo. Ini pertandingan pertama di bawah pemerintahan manajer baru Takeshi Okada Pada tanggal 6 Februari. 2008 ia bermain 90 menit untuk Jepang dalam kemenangan 4-1 melawan Thailand dan menjadi pemain Jepang pertama remaja bermain kualifikasi Piala Dunia FIFA setelah pembentukan J liga pada tahun 1993.. Pada tanggal 22 Juni 2008 dia mencetak gol kemenangan dalam kemenangan 1-0 melawan Bahrain. Itu adalah gol internasional pertamanya dan ia menjadi pencetak gol termuda Jepang di kualifikasi Piala Dunia FIFA pada usia 20 tahun dan 87 hari, pemukulan catatan 11 tahun yang diselenggarakan oleh Hidetoshi Nakata.

3. Biodata
Tanggal Lahir          :27 Mar 1988 (Usia 22)
Tempat Lahir           :Shizuoka
Negara                    :Jepang
Tinggi Badan           :176 cm.
Berat Badan            :62 Kg.
Peranan                   :Bek
Nomor Punggung     : 22
Tim Nasional           : Jepang

Jumat, 03 Juni 2011

Profil Boaz Solossa


1. Profil
Boaz Solossa (lahir 16 Maret 1986; umur 25 tahun) merupakan pemain Sepak Bola dari Persipura, klub Sepak Bola Indonesia, yang dapat berposisi sebagai Penyerang Tengah dan Penyerang Sayap. Boaz biasanya beroperasi pada bagian kiri-tengah lapangan. Kakaknya, Ortizan, adalah Pemain Sepak Bola yang juga bermain bersamanya di Persipura. Paman Boaz, JP Solossa adalah mantan Gubernur Papua.

Boaz pernah dijuluki sebagai anak ajaib, ketika dibawa oleh Peter Withe dan menampilkan penampilan memukau di Ho Chi Minh, saat ia tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004. Ia terkenal dengan kemampuannya dalam mengontrol bola, tendangan kaki kiri yang keras, akurasi kaki kiri dan kaki kanan yang baik, kecepatan, visi penyerangan, dan naluri dalam mencetak gol. Memiliki kemiripan wajah dengan kakak kandungnya Ortizan, yang juga pemain sepakbola profesional, membuat banyak orang yang sering salah setiap kali bertemu kedua pemain ini.

Di tengah kariernya sedang menanjak, ia pernah mengalami cedera serius yang membuat ia nyaris melupakan sepakbola untuk selamanya. Cedera patah kaki kanan saat tampil membela Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Hong Kong di ajang internasional memang hampir saja membunuh karier bermain sepakbolanya. Pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-0 untuk Tim Nasional Indonesia. Selama dua belas tahun berkarir di lapangan hijau, Boaz Solossa berhasil melewati dua ujian terberat, deraan cedera dan alkohol. Kini ia mantap membela Persipura, klub yang membesarkannya.

Bochi, sapaan akrab Boaz Solossa--salah seorang pemain sepak bola profesional yang telah lama memperkuat tim Persipura Jayapura, Papua.
Boaz memiliki kemampuan bermain di lapangan hijau yang tak diragukan lagi. Setiap laga pertandingan Persipura melawan tim sepak bola lainnya, aksinya memukau para pecinta olahraga sepak bola di Indonesia. Dalam setiap laga pertandingan, Boaz menampilkan permainan dengan kecepatan tinggi, skill individu, kemampuan kaki kanan dan kirinya sama-sama mematikan. Boaz punya tendangan akurat, naluri gol sangat tinggi, serta stamina yang prima dalam menaklukkan pemain belakang lawan.

2. Perjalanan Karier
Boaz menjadi pemain lini penyerang terbaik tim 'Mutiara Hitam'. Kehadirannya sangat diwaspadai tim sepak bola lainnya saat bertanding di lapangan hijau. Karier sebagai pemain di persepakbolaan yang dijalani Boaz memang mengalami pasang surut. Boaz memulai karier sebagai pemain bola di mulai dari PS Putra Yohan, salah satu klub sepak bola amatir di kota kelahirannya Sorong, Papua Barat, pada 1996. Selama tiga tahun lamanya, Boaz bergabung menjadi salah satu pemain di PS Yohan.

Boaz memutuskan hijrah ke Jayapura pada tahun 2000 dan bergabung ke tim Perseru, tim sepak bola amatir di Papua. Di dalam tim inilah, kemampuan Boaz bermain bola mulai dilirik oleh masyarakat luas dan manajemen Persipura.
Boaz pun dipercaya oleh PSSI Papua untuk memperkuat tim sepak bola yang bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-16. Penampilan Boaz yang saat itu masih berusia 16 tahun sangat memukau saat memperkuat tim sepak bola dari Pemda Papua. Ia menjadi perhatian serius bagi manajemen Persipura. Boaz pun akhirnya diajak bergabung ke tim 'Mutiara Hitam' pada awal 2004.

Kemampuan luar biasa yang dimiliki Boaz pun dilirik oleh Piter Wiete, yang saat itu menjadi pelatih timnas. Boaz yang saat itu masih berusia 18 tahun, direkrut menjadi salah satu pemain tim nasional. Penampilan Boaz yang sangat luar biasa disaksikan puluhan ribu penonton pada pertandingan Piala Tiger 2004 yang digelar di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh.


Sayang di tengah kariernya sedang menanjak, Boaz mengalami cedera serius yang membuat dirinya nyaris melupakan sepak bola untuk selamanya. Cedera patah kaki saat tampil membela tim 'Merah Putih' melawan Hong Kong di ajang internasional, menjelang Piala Asia tahun 2007 memang hampir saja membunuh karier bermain sepak bolanya.
Nama Boaz kembali bersinar setelah dirinya berangsur pulih dari cidera patah kaki. Selama beberapa musim, Boaz kembali mengasah ketajaman bermain di lapangan hijau bersama rekan sepermainan di Persipura. Boaz juga sempat dipercaya guna memperkuat skuad timnas U-23. Namun, ketidakpatuhan Boaz sempat mengancam karier dirinya di dunia sepak bola. Untungnya, sanksi keras batal dikeluarkan dan Boaz pun bergabung di timnas.

Pada pertengahan 2010, Boaz didaulat oleh manajemen Persipura menjadi kapten kesebelasan 'Mutiara Hitam', menggantikan posisi Eduard Ivakdalam yang hijrah ke tim Persidafon, tim sepak bola milik Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Boaz dicoret di dalam personel tim nasional oleh pelatih, Alfred Riedl pada tahun 2010, sehingga dirinya tidak bisa tampil pada Piala AFF 2010 silam. Boaz dicoret karena dirinya dinilai tidak memiliki disiplin sehingga pelatih memilih mengeluarkan Boaz dari skuad timnas.

"Saya masih ingin bergabung di dalam timnas. Memang saya akui saat itu saya terlambat datang ke Jakarta karena tengah mengurus istri dan anak yang sedang sakit. Saya hormati keputusan pelatih mencoret nama saya di dalam timnas," ujar Bochi kepada Media Indonesia.


Namun, kata Bochi, bila diperkenankan kembali bergabung di dalam timnas, dirinya akan memberikan yang terbaik bagi Indonesia.


"Saya siap dipanggil pelatih timnas dan berjanji akan lebih disiplin lagi. Niat saya untuk bisa bergabung ke timnas tidak akan hilang. Siapa pun pelatihnya, saya ingin mereka bisa menerima saya. Saya juga akan berusaha untuk menjadi lebih baik," ucapnya.


Boaz menuturkan dirinya memiliki kesempatan besar untuk berkarier di dunia sepak bola atas dorongan dan motivasi sang paman saat itu, yakni Yap Sollosa, Gubernur Papua.


"Saya sempat jatuh bangun saat meniti karier di dunia sepak bola. Ketergantungan mengonsumsi minuman keras saat saya bergabung di dalam timnas sempat berakibat saya dikeluarkan pelatih. Namun, kasih Tuhan terus membimbing saya hingga saat ini. Saya bersyukur dan berpesan generasi muda agar menjauhi minuman keras," ucapnya.

Ketika ditanya perihal tawaran bermain di salah satu klub Divisi Utama Liga Belanda atau Eredivisie, VVV-Venlo, Boaz mengungkapkan dirinya tidak memiliki niat untuk hijrah ke klub sepak bola di Belanda.


"Saya harus berpikir dan mempertimbangkan lebih matang. Saya tidak ingin membuat hati masyarakat Papua yang mengidolakan Persipura kecewa apabila saya menerima tawaran tersebut," tuturnya.


Boaz mengaku, saat ini lebih konsentrasi berlatih bersama rekan-rekan Persipura untuk meraih juara pada kompetisi ISL 2011.


"Saya ingin membawa Persipura kembali meraih juara pada kompetisi ISL 2011. Butuh latihan dan kebersamaan antarpemain agar Persipura berhasil meraih juara. Saya sebagai kapten kesebelasan tidak ingin meninggalkan tim karena sebuah tawaran bagus, kita lihat saja nanti," ungkapnya.
Awal Teka-teki soal pemegang ban kapten Persipura sepeninggal Edward Ivak dalam tidak bermain di Persipura lagi pada ISL 2010-2011, sempat menjadi tanda Tanya fans Persipura siapakah yang akan memegang ban kapten tersebut. Malam tepatnya saat launching tim Persipura memperkenalkan satu persatu pemainnya, Ketua Dewan Adat Port Numbay Papua George Awi, menyerahkan ban kapten Persipura kepada pemegang nomor 86 Boaz Solossa.

Kontan seluruh Persipura Mania serentak berteriak mengelu-elukan pemain terbaik Superliga Indonesia 2009 lalu itu. Boaz hanya meminta dukungan doa dari seluruh warga Papua dan Persipura Mania agar sukses membawa klub bertajuk Mutiara Hitam. Ada sisi menarik dari sejarah kapten Persipura, Boaz bermain bersama kakak kandungnya Ortisan Solossa yang biasanya bermain di posisi wing bek kiri. Sebelumnya saat Eduard Ivakdalam masih memegang ban kapten, abang kandungnya Carolino Ivakdalam yang kini asisten Persema Malang juga pernah memperkuat skuad Persipura mengisi posisi gelandang.

Sedangkan kapten Persipura era 1970-1980 an Hengki Heipon juga bermain bersama adik kandungnya Tinus Heipon. Adik kandung Hengki Heipon bermain pada posisi gelandang bersama abang kandungnya Hengki Heipon. Namun Hengki Heipon sempat jadi asisten pelatih dan juga masih memegang ban kapten Perispura. Usia Boaz kini yang memasuki 25 tahun (2011) sehingga diprediksikan kemungkinan akan memakai ban kapten dan bisa menyamai rekor Eduard Ivakdalam yang sudah 16 tahun membela skuad Persipura.

Ketika ditanya, apa resep sang kapten kesebelasan membawa tim Persipura guna meraih juara pada kompetisi ISL 2011 ini, Boaz menjawab, latihan secara kontinu dan berserah kepada Tuhan.

"Itu kunci utama bagi saya sehingga saat saya dan rekan-rekan bertanding di lapangan hijau, kami serahkan sepenuhnya kepada Tuhan," tuturnya.


Boaz menambahkan, di sela-sela latihan, Boaz selalu melakukan pendekatan kepada seluruh pemain guna memantapkan kebersamaan antarpemain.


"Modal utama tim agar meraih kemenangan adalah kekompakan. Kita harus kompak saat di lapangan dan di luar lapangan," ungkap adik dari Ortizan Sollosa ini.


Ketika ditanya, apakah dirinya akan terus bersama Persipura, Boaz menjawab, "Kita lihat nanti saja. Tapi yang jelas, Persipura adalah tim yang membesarkan saya dan saya harus berkomitmen bersama Persipura," jawab pria yang menggunakan kostum nomor 86, sama dengan tahun kelahirannya.


3. Biografi
Biodata
Nama : Boaz Theofilius Erwin Salossa

TTL  : Sorong, 16 Maret 1986
Posisi : Striker/Penyerang

Klub

2004 - Sekarang : Persipura Jayapura
2000 - 2003 : Perseru Jayapura
1999 : PS Putra Yohan

Tim Nasional

2006 : Pra-Olimpiade Beijing 2008 U-23
2004 : Tiger Cup
2004 : Asian Cup U-20
2003 : Pra-Asian Cup U-17

4. Prestasi
Klub
Juara Liga Indonesia 2005-2006 bersama Persipura
Juara Indonesia Super League 2008-2009 bersama Persipura
Juara Community Shield Indonesia 2009 Bersama Persipura 
Individu
Top Skor Pekan Olahraga Nasional ke - 16 bersama Tim PON Papua tahun 2004 dengan 10 gol
Top Skor Indonesia Super League bersama Persipura musim 2008-2009 dengan 28 gol
Top Skor Indonesia Super League musim 2009-2010
Top Skor Indonesia Super League musim 2010-2011