Rabu, 16 Februari 2011

Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik

 Pemeriksaan Fisik

1. Tujuan 
a. menentukan masalah kesehatan aktual dan potensial klien
b. menentukan penyebab penyakit dan menentukan penyakit yang diderita klien

2. Manfaat
a. Deteksi dan dokumentasi perubahan penting kondisi klien. Perubahan kondisi klien bisa cepat dan tidak kelihatan, dan dapat dilihat melalui pengukuran tanda vital dan observasi.
b. Menetapkan tanda kewaspadaan dini : mengantisifasi kerusakan dan penyimpangan keadaan sebelum adanya diagnostik pasti.
c. Mengantisifasi masalah : hasil pemeriksaan fisik digunakan untuk perawatan pencegahan
Pemahaman tentang kebutuhan utama dan pengalaman tentang penyakit : akan mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesembuhan

3. Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan adalah : kumpulan data mengenai tingkat kesehatan , perubahan pola hidup, peran sosial budaya, reaksi mental dan emosional terhadap penyakit
Tujuan : adalah mengidentifikasi pola kesehatan dan penyakit , faktor resiko kesehatan fisik dan penyimpangan dari normal

Komponen riwayat kesehatan meliputi :
1. Informasi biografi : Nama; tgl lahir; jenis kelamin; status perkawinan
2. Riwayat klien :
Alasan untuk mencari perawatan kesehatan dan pengkajian riwayat kesehatan masa lalu. Meliputi : info timbulnya gejala, lama penyakit, faktor pencetus dan tindakan penyembuhan
Riwayat kesehatan meliputi : penyakit sebelumnya.

3. Riwayat keluarga : Status kesehatan keluarga saat. Dikaitkan keseh klien
4. Riwayat kesehatan lingkungan meliputi : informasi terhadap bahaya cedera dan polutan
5. Riwayat psikososial : Status sossek, nilai kehidupan, kebiasaan sosial, perilaku sexual, koqnitif dan afektif
6. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan kepala s/d kaki dari sistem tubuh klien

4. Keterampilan Pemeriksaan Fisik

- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi

5. Persiapan Pemeriksaan Fisik
a. Persiapan Lingkungan
- Ada tirai penghalang ( untuk RS)
- Cahaya cukup
- Ruangan yang tenang, ruang kedap suara amat ideal
- Atur posisi yang nyaman dengan diberi bantal kecil pada kepala
- Bila posisi terlentang naikkan kepala tempat tidur ±30º
- Ruangan cukup hangat

b. Alat dan Bahan
- Format pemeriksaan fisik dan pulpen
- Kartu snellen
- Senter
- Tensi meter
- Stetoskop
- Timbangan BB
- Pengukur TB
- Termometer

c. Persiapan Fisik Klien
- Pastikan kenyaman fisik klien sebelum pemeriksaan fisik, apa ingin BAB/BAK
- Pastikan klien berpakaian dengan baik
- Pastikan klien tetap hangat.

d. Survey Umum

Adalah Observasi penampilan dan perilaku umum klien , mengukur tanda vital, BB dan TB, antropometri meliputi : kepala, dada, lengan atas, abdomen.

e. Pesiapan Klien
- Posisi duduk/berdiri
- Melepas sepatu/pakaian yang tebal

f. Riwayat
- Tanyakan TB/BB saat ini, apa ada perubahan BB
- kaji riwayat pemasukan dan pengeluaran cairan
- Minta klien menjelaskan apa saja yang telah dimakan selama 24 jam sebelumnya
- Tanyakan alasan mencari pertolongan

6. Tekhnik Pengkajian

a. Kaji ulang penampilan dan prilaku umum klien
- Jenis kelamin , mempengaruhi tipe pengkajian dan bagaimana pengkajian dilaksanakan
- Tanda distres : seperti nyeri, sulit nafas
- Tipe tubuh : langsing, gemuk, kurus
- Postur : merosot, tegak atau bongkok
- Pergerakan tubuh : tremor extrimitas, imobilitas extrimitas
- Hygine dan kerapian : amati kulit, rambut, kuku , dan cara berpakaian
- Bau badan : bau badan tidak enak hygine yang tidak baik
- Minat dan afek. Afek ; perasaan seseorang tentang penampilan terhadap orang lain. Minat (moot) ; expresi verbal maupun non verbal
- Bicara : normal, pelan atau cepat

b. Pengukuran TB dan BB
- Kalibrasi timbangan pada titik nol
- Klien berdiri tegak diatas timbangan, naikkan tangkai logam yang menonjol pada timbangan ke atas kepala klien

c. Mengukur TTV
- Tekanan darah
- Respirasi
- Nadi
- Suhu tubuh

d. Pengukuran Antropometri
- Lingkar lengan atas (LILA)
- Dada
- Kepala
- Abdomen


Sumber : http://materi-kuliah-akper.blogspot.com


0 Komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!