Rabu, 12 Januari 2011

Membedakan Ingus Biasa dan Ingus yang Terinfeksi

Ingus yang keluar dari hidung tidak hanya muncul saat orang pilek. Tapi beberapa kondisi lain seperti alergi atau trauma juga memicu keluarnya ingus. Ingus bisa dibedakan apakah itu ingus biasa atau ingus yang mengandung infeksi.


Ingus umumnya dihasilkan oleh lapisan sel pada saluran sinus. Cairan ini berfungsi untuk menjaga membran nasal (hidung) tetap lembab, serta berguna untuk melawan infeksi dan iritasi.

Ingus yang muncul tidak hanya disebabkan oleh infeksi. Beberapa kondisi lain juga bisa memicu timbulnya ingus seperti alergi, trauma (benturan), iritasi atau terpapar polusi udara, penggunaan obat yang disemprotkan ke hidung atau adanya masalah pada anatomi bagian hidung.

Dr Jennifer Shu dari Children's Medical Group mengungkapkan perbedaan ingus biasa dan ingus yang terinfeksi seperti dikutip dari CNN, Kamis (30/12/2010):

1. Jika ingus yang muncul akibat alergi, trauma (benturan), iritasi atau terpapar polusi udara, penggunaan obat semprot atau masalah anatomi hidung, maka tidak mengandung infeksi bakteri, virus atau mikroorganisme lainnya.

2. Ingus yang muncul tidak berwarna atau bening adalah bukan jenis ingus infeksi.

3. Jika lendir di hidung berwarna kuning, hijau atau cokelat, hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi di saluran pernapasan bagian atas.

4. Debit atau volume ingus yang keluar bisa menjadi tanda infeksi sinus yang disebabkan oleh bakteri. Kalau jumlahnya banyak dan sering itu pertanada ada infeksi.

5. Ingus yang mengandung bakteri biasanya disertai dengan sakit kepala, nyeri di bagian wajah terutama ketika sedang membungkuk, demam, bau mulut, tidak bisa mencium bau-bauan, gangguan telinga atau batuk yang terus menerus.

Pada infeksi bakteri umumnya berlangsung lebih dari 7 hari serta lendir yang keluar lama kelamaan justru memburuk. Jika disebabkan oleh bakteri, maka dibutuhkan bantuan antibiotik untuk menyembuhkan tapi tidak untuk infeksi virus.

"Tapi sebagian besar infeksi ini disebabkan oleh virus flu yang bisa hilang dalam waktu 7-10 hari, atau bisa juga akibat infeksi bakteri," ujar Dr Jennifer Shu dari Children's Medical Group.


Sumber :  www.detikhealth.com

0 Komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!