Mabuk perjalanan biasanya terjadi ketika kita sedang melakukan perjalanan baik perjalanan darat, laut, maupun udara. Mabuk perjalanan terjadi ketika informasi yang dikirim oleh sistem vestibular (pusat keseimbangan tubuh di telinga bagian dalam) dan informasi yang dikirim oleh indera penglihatan terhadap suatu gerakan berbeda, sehingga menyebabkan kerja otak terganggu. Hal ini muncul akibat adanya ketidak-sesuaian informasi yang dikirimkan oleh dua indra tubuh tersebut, sehingga otak mengalami "kebingungan". Terganggunya dua hal ini akan merangsang otak sehingga menimbulkan reaksi mual atau muntah.
Di dalam rongga telinga manusia terdapat 3 kanal berisi cairan yang sering disebut sebagai labirin. Masing-masing kanal memiliki arah lingkar yang berbeda. Saat kepala digerakkan, cairan yang ada di dalam kanal ikut bergerak. Dengan cara ini cairan tersebut akan memberi tahu otak seberapa jauh dan seberapa cepat kepala anda bergerak. Selain itu, cairan ini pun dapat menginformasikan ke arah mana kepala bergerak. Mabuk perjalanan akan terjadi bila informasi yang disampaikan oleh telinga dalam dan mata ke otak, berbeda. Sejumlah aktivitas dalam perjalanan dapat memicu keadaan ini, misalnya membaca dalam mobil yang sedang melaju.
Selain banyak dialami anak-anak (usia 2-12 tahun), mabuk perjalanan juga rentan diderita wanita (terutama yang sedang hamil atau menstruasi), penderita vertigo, dan migrain. Faktor psikologis, seperti rasa cemas, takut, dan traumatis akibat menumpang jenis kendaraan tertentu, bisa pula ikut memicu terjadinya mabuk perjalanan. Jika mabuknya berat, tekanan darah bisa turun dengan drastis dan menyebabkan pingsan. Muntah-muntah juga dapat mengakibatkan kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi dan kekurangan mineral.
A. Cara Mencegah Mabuk Perjalanan
1. Jaga kondisi tubuh
Kondisi fisik yang prima tentu menjadi kunci utama cegah mabuk. Sebelum melakukan perjalanan, disarankan untuk perbanyak konsumsi air putih. Dalam perjalanan, usahakan mengkonsumsi banyak air dan jus buah. Hindari alkohol dan kopi karena dapat memperparah dehidrasi.
2. Isi perut sebelum melakukan perjalanan
Jangan biarkan perut kosong saat bepergian. Sebab saat perut kosong lambung akan memproduksi asam dalam jumlah yang berlebihan sehingga akan membuat iritasi lambung dan merangsang refleks mual. Tapi ingat, jangan sampai makan berlebihan. Kurangi makanan berlemak tinggi, batasi minum, jus, termasuk buah-buahan, menjelang keberangkatan. Hindari makan atau minum tepat sebelum berangkat dengan kendaraan, makanlah minimal 4 jam sebelum melakukan perjalanan. Sebab hal ini juga akan memicu mabuk perjalanan.
3. Bawalah buah sebagai bekal dalam perjalanan
Buah-buahan menyediakan cukup air penawar dahaga, serat yang mengenyangkan, gula buah sebagai penyedia energi sekaligus penghilang pusing karena kelaparan, dan sejumlah gizi antioksidan yang dapat meredam munculnya kelelahan. Pilih buah yang praktis dan tidak repot memakannya seperti apel, jeruk, anggur, pir, dan pisang. Aroma dan rasa jeruk cukup menolong dan kembali menyegarkan tubuh saat rasa mual mulai menyerang. Jika mual mulai muncul, makanlah buah yang anda bawa.
4. Pilih posisi duduk yang tepat
Pilih tempat duduk yang paling kecil mengalami goncangan. Jika anda menggunakan mobil atau bus, sebaiknya duduk di depan di dekat sopir dan hindarilah duduk di belakang. Jika anda menggunakan kereta api, duduklah di dekat jendela dan menghadap ke depan, hindari duduk menghadap ke belakang. Jika anda menggunakan kapal laut, pilihlah kabin di tengah sebab pada titik ini goyangan kapal paling kecil. Jika anda menggunakan pesawat terbang, mintalah tempat duduk di dekat tepi depan sayap.
5. Duduklah dengan santai dan tidak terlampau tegak
Usahakan agar posisi mata memandang terpaku pada sekira 45 derajat di atas garis cakrawala. Dalam duduk, usahakan juga kepala tidak banyak bergoyang dan sedapatnya dibuat tercekap pada sandaran kursi.
6. Persiapkan tubuh untuk menerima gaya belok ke kanan dan ke kiri dan terlempar-lempar dalam kendaraan agar tubuh tidak terkejut
Ikutilah gerak belok mobil dengan santai. Selama perjalanan cobalah memperhatikan jalan di depan. Pusatkan perhatian jauh ke depan ke arah pemandangan atau benda yang tidak bergerak. Jangan biasakan menengok ke kiri dan ke kanan untuk melihat pemandangan karena ini akan memicu mabuk perjalanan. Jangan memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur kecuali benar-benar mengantuk.
7. Jangan membaca dalam perjalanan
Membaca memang dapat menghilangkan kejenuhan saat menempuh perjalanan jauh. Namun aktivitas ini justru bisa membuat kita mual-mual karena karena kita harus memfiksasi mata. Mata juga ada kaitannya dengan keseimbangan.
B. Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan
Perlu diketahui, mabuk perjalanan tidak mesti diberikan obat anti mabuk perjalanan. Karena dikhawatirkan terjadi ketergantungan terhadap obat. Maka dari itu, diperlukan alternatif pengobatan cegah mabuk perjalanan.
1. Berikan minuman menghangatkan badan semisal, minuman yang mengandung jahe. Jika kesulitan carilah manisan yang juga mengandung jahe. Dari penelitian yang dilakukan tercatat, kandungan senyawa 6-gingerols dan galanolactone pada jahe mampu mencegah timbulnya mual dan muntah.
2. Ketika mengalami gejala mual dan ingin muntah, sebaiknya berikan ruang yang cukup sehingga mendapatkan udara yang segar dan diusahakan agar orang yang mengalami mabuk untuk tidak banyak bergerak.
3. Jika rasa mual makin hebat, menepi dan berhentilah sejenak. Keluar dan ajaklah orang yang mengalami mabuk berjalan di sekitar mobil untuk menetralkan efek akumulasi getaran pengganggu. Tindakan tersebut sangat efektif mencegah mual atau perasaan ingin muntah, terutama bagi anak-anak. Tetapi hal ini hanya dapat dilakukan jika anda mengendarai mobil pribadi.
4. Usahakan duduk dengan posisi searah perjalanan. Sandarkan kepala anda dan tutup mata atau terfokus pada satu jarak dan objek tidak bergerak seperti kaki langit. Untuk anak, orang tua dapat mengajari melihat pemandangan di kejauhan seperti gunung atau hamparan sawah yang luas. Obyek di kejauhan tidak bergerak secepat obyek di tepi jalan, sehingga tidak memusingkan.
5. Alihkan rasa mual dengan mendengarkan musik yang disukai. Dengan begitu perasaan riang dan gembira bisa tercipta menggantikan rasa mual yang ada.
6. Jika mual tak reda, kepalkan dan lemaskan jemari tangan dan kaki berulang-ulang untuk menaikkan peredaran darah. Untuk menghilangkan pusing ringan, pijat jemari dan telapak tangan.
7. Jika kondisi mabuk perjalanan disertai rasa lemas sebagai akibat dari dehidrasi dan penurunan tekanan darah, maka obat anti mual mutlak diperlukan. Obat yang digunakan dianjurkan, obat yang masuk pada golongan Antihistamin Dimenhidrinat dengan dosis yang diperbolehkan untuk anak berusia 2-5 tahun 12.5-25 mg dan untuk anak berusia 6-12 tahun dosis yang diperbolehkan 25-50 mg dengan tingka konsumsi maksimal sehari tiga kali.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!