Mual Muntah atau Morning sickness di masa-masa awal kehamilan adalah hal yang wajar dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Bahkan menurut penelitian, gejala ini menandakan kondisi janin yang sehat dan relatif lebih aman dari risiko keguguran.
Dr Ronna L Chan, peneliti dari University of North Carolina menyimpulkan hal itu setelah mengamati 2.400 wanita hamil di Amerika. Hasil pengamatan itu dipublikasikan di jurnal Human Reproduction.
Dari hasil penelitian menemukan 89 persen diketahui mengalami berbagai gejala morning sickness selama trimester pertama kehamilannya dengan gejala paling umum yakni mual muntah.
Tapi kelompok mual muntah ini justru paling sedikit yang mengalami risiko keguguran 3,2 kali lebih kecil dibanding kelompok yang tidak mengalami morning sickness.
Dr Ronna mengatakan belum ada teori yang menjelaskan kecenderungan ini. Namun diduga, sensitivitas yang meningkat saat mengalami morning sickness merupakan akibat dari perubahan hormon tertentu untuk menjaga kehamilan agar tetap kuat.
Meski hubungan sebab akibat antara morning sicknes dengan risiko keguguran tidak bisa dipastikan namun Dr Ronna berharap hasil penelitian ini tidak membuat panik ibu-ibu yang tidak merasakan mual-muntah selama hamil.
"Tidak semua wanita yang sukses melahirkan harus mengalami mual muntah, sebab gejala morning sickness sangat bervariasi. Bahkan pada wanita yang sama bentuk maupun tingkat keparahannya bisa berbeda pada kehamilan berikutnya," ungkap Dr Ronna
Dr Ronna L Chan, peneliti dari University of North Carolina menyimpulkan hal itu setelah mengamati 2.400 wanita hamil di Amerika. Hasil pengamatan itu dipublikasikan di jurnal Human Reproduction.
Dari hasil penelitian menemukan 89 persen diketahui mengalami berbagai gejala morning sickness selama trimester pertama kehamilannya dengan gejala paling umum yakni mual muntah.
Tapi kelompok mual muntah ini justru paling sedikit yang mengalami risiko keguguran 3,2 kali lebih kecil dibanding kelompok yang tidak mengalami morning sickness.
Dr Ronna mengatakan belum ada teori yang menjelaskan kecenderungan ini. Namun diduga, sensitivitas yang meningkat saat mengalami morning sickness merupakan akibat dari perubahan hormon tertentu untuk menjaga kehamilan agar tetap kuat.
Meski hubungan sebab akibat antara morning sicknes dengan risiko keguguran tidak bisa dipastikan namun Dr Ronna berharap hasil penelitian ini tidak membuat panik ibu-ibu yang tidak merasakan mual-muntah selama hamil.
"Tidak semua wanita yang sukses melahirkan harus mengalami mual muntah, sebab gejala morning sickness sangat bervariasi. Bahkan pada wanita yang sama bentuk maupun tingkat keparahannya bisa berbeda pada kehamilan berikutnya," ungkap Dr Ronna
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!