Siti Arrahma
Betapa pilu kondisi bayi Siti Arrahma yang lahir dengan jantung di luar tubuh. Orang bisa melihat pergerakan detak jantung bayi usia 4 hari itu karena posisinya yang berada di dada. Diagnosa dokter sementara adalah extra cardiac, yaitu kelainan jantung bawaan lahir dengan organ jantung berada di luar rongga dada.
Bayi Siti Arrahma adalah anak pertama dari pasangan Khairudin (28 tahun) dan Diana (24 tahun) asal Muara Basung, Kec. Pinggir, Bengkalis, Riau. Lahir tanpa keluhan apa-apa, pasangan tersebut kaget ketika melihat putri mungilnya lahir dengan organ jantung berdetak di luar tubuh.
"Awal lahir biasa saja, waktu hamil juga nggak ada keluhan apa-apan, cuma ya itu jantungnya di luar. Saya berharap anak saya bisa kembali normal dan sehat," ujar Khairudin, ayah Arrahma, saat dihubungi detikHealth.
Siti Arrahma lahir secara spontan dengan bantuan dukun kampung terlatih pada 12 September 2011. "Ini yang pertama di keluarga saya dan katanya juga pertama kali di Pekanbaru. Kita nggak ada yang pernah mengalami ini sebelumnya," jelas Khairudin, yang mengaku tak memiliki pekerjaan tetap.
Begitu lahir, keluarga langsung melarikannya ke RSU Duri untuk mendapatkan pertolongan. Tak sanggup menangani, bayi Arrahma dirujuk ke RS Umum Pekanbaru, namun karena kehabisan tempat kini Arrahma yang malang dirawat secara intensif di RS Islam Ibnu Sina, Pekanbaru, sejak 13 September 2011.
"Kondisi tanda vitalnya bagus dengan oksigen tekanan positif bagus. Cuma jantungnya berdetak di luar tubuh, terlahir dengan kondisi extra cardiac. Denyut jantungnya berkisar 120-140 kali per menit (normal untuk bayi yang baru lahir), dengan berat badan lahir 2,8 kg dan sekarang 2,75 kg. Bayi terlahir dengan panjang 48 cm," ujar Ides, Kepala Perawat Intensif RS Islam Ibnu Sina.
Siti Arrahma lahir secara spontan dengan bantuan dukun kampung terlatih pada 12 September 2011. "Ini yang pertama di keluarga saya dan katanya juga pertama kali di Pekanbaru. Kita nggak ada yang pernah mengalami ini sebelumnya," jelas Khairudin, yang mengaku tak memiliki pekerjaan tetap.
Begitu lahir, keluarga langsung melarikannya ke RSU Duri untuk mendapatkan pertolongan. Tak sanggup menangani, bayi Arrahma dirujuk ke RS Umum Pekanbaru, namun karena kehabisan tempat kini Arrahma yang malang dirawat secara intensif di RS Islam Ibnu Sina, Pekanbaru, sejak 13 September 2011.
"Kondisi tanda vitalnya bagus dengan oksigen tekanan positif bagus. Cuma jantungnya berdetak di luar tubuh, terlahir dengan kondisi extra cardiac. Denyut jantungnya berkisar 120-140 kali per menit (normal untuk bayi yang baru lahir), dengan berat badan lahir 2,8 kg dan sekarang 2,75 kg. Bayi terlahir dengan panjang 48 cm," ujar Ides, Kepala Perawat Intensif RS Islam Ibnu Sina.
Bayi Arrahma kini masih ditempatkan di tabung inkubator, dengan alat bantuan oksigen, infus dan organ jantung dibalut dengan kain kasa. Namun karena kasus ini merupakan yang pertama kali terjadi di Pekanbaru, Arrahma direncanakan akan dibawa ke RSJ Harapan Kita, Jakarta, untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
"Kondisinya stabil dan detak jantung juga normal, cuma ya di luar letaknya. Sekarang sudah ada 2 dokter dari poli bedah jantung RSJ Harapan Kita Jakarta yang datang. Hari ini rencana akan dievakuasi ke Jakarta, kita masih nunggu keputusan dokter," jelas Sarti Utama Dewi, Humas RS Islam Ibnu Sina, Pekanbaru.
*Foto: dok. Doddy Vladimir dan Defizal
Sumber : Detikhealth.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!