Jika Anda sering merasa sakit kepala saat bangun dari duduk atau
ketika berdiri, mungkin Anda berisiko tinggi mengalami gagal jantung.
Rasa pusing mendadak yang dialami setelah berdiri disebabkan oleh
penurunan tekanan darah yang cepat, yang dikenal sebagai hipotensi
ortostatik. Peneliti berasumsi, orang yang mengalami gejala tersebut 54
persen lebih mungkin mengembangkan penyakit gagal jantung dibandingkan
mereka yang tidak.
Sebaliknya, orang yang memiliki hipertensi risikonya menurun hingga 34 persen. Peneliti menjelaskan orang yang berusia 44-55 tahun lebih berisiko mengalami masalah gangguan pada jantung itu.
Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of North California mengukur tekanan darah dari 12.000 pasien tak lama ketika mereka berdiri dan setelah mereka bangun dari posisi duduk
Sekitar 17,5 tahun kemudian, peneliti menemukan 11 persen orang yang mengembangkan gagal jantung mengalami hipotensi ortostatik pada awal penelitian, dibandingkan dengan hanya 4 persen dari mereka yang tidak mengembangkan gagal jantung.
"Hipotensi ortastik tampaknya berkaitan dengan perkembangan penyakit gagal jantung. Hipertensi, diabetes dan penyakit jantung koroner sudah dikenal berkontribusi terhadap risiko seseorang terkena gagal jantung," papar pemimpin penelitian Dr Christine DeLong Jones, dikutip melalui Dailymail.
Gagal jantung kini mengancam jutaan nyawa di seluruh dunia. Gagal jantung merupakan sebuah kondisi dimana jantung mengalami kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh, yang biasanya disebabkan oleh otot jantung yang menjadi terlalu lemah atau kaku, sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik.
Sumber : Yahoo.com
Sebaliknya, orang yang memiliki hipertensi risikonya menurun hingga 34 persen. Peneliti menjelaskan orang yang berusia 44-55 tahun lebih berisiko mengalami masalah gangguan pada jantung itu.
Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of North California mengukur tekanan darah dari 12.000 pasien tak lama ketika mereka berdiri dan setelah mereka bangun dari posisi duduk
Sekitar 17,5 tahun kemudian, peneliti menemukan 11 persen orang yang mengembangkan gagal jantung mengalami hipotensi ortostatik pada awal penelitian, dibandingkan dengan hanya 4 persen dari mereka yang tidak mengembangkan gagal jantung.
"Hipotensi ortastik tampaknya berkaitan dengan perkembangan penyakit gagal jantung. Hipertensi, diabetes dan penyakit jantung koroner sudah dikenal berkontribusi terhadap risiko seseorang terkena gagal jantung," papar pemimpin penelitian Dr Christine DeLong Jones, dikutip melalui Dailymail.
Gagal jantung kini mengancam jutaan nyawa di seluruh dunia. Gagal jantung merupakan sebuah kondisi dimana jantung mengalami kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh, yang biasanya disebabkan oleh otot jantung yang menjadi terlalu lemah atau kaku, sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik.
Sumber : Yahoo.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, Semoga dapat memberi wawasan yang lebih bermanfaat!